Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lagu "Ojo Dibandingke" Kembali Viral, Pasalnya Dinyanyikan di Dalam Masjid Sambil Berjoged Ria

27 Agustus 2022   14:42 Diperbarui: 27 Agustus 2022   14:45 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa baru Joged didalam masjid UIN KHAS Jember, saat pengenalan budaya Akademik Kampus (PBAK) viral dimedia sosial, Sumber : rancahpost.com

"Sebelumnya lagu berjudul "Ojo dibandingke" karya Abah Lala itu di nyanyikan Leh Farel Prayoga di Istana Merdeka, Pujian dan sorak Sorai pejabat Istana pun dibuat takjub dengan kemerduan Suara Farel"

Lagu yang enak didengar dan mudah dihafal, karena lirik lagu yang mudah diingat oleh siapa saja yang mendengarnya, hingga penyanyi cilik asal Banyuwangi itu mampu membawakan lagu Ojo dibandingke saat HUT 17 Agustus 2022 di depan Istana Merdeka.

Namun lagu itu kembali viral lantaran dinyanyikan oleh mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Achmad Siddiq, sambil lalu berjoged di dalam masjid yang 60% hampir rampung.

Apapun alasannya, hal tersebut tentu tidak bisa dibenarkan, bukan lagunya yang salah, namun tempat dan perilaku Mahasiswa baru itu yang kurang etis.

Meski sudah ada sanggahan dan permohonan maaf dari panitia penyelenggara, hal tersebut sangatlah tidak pantas, apalagi pendidikan yang berbasis agama.

Profesor Babun Suharto, selaku pimpinan kampus tersebut, harus memberikan sanksi pada terhadap penyelenggara kegiatan Pengenalan Budaya Akademik Kampus terhadap mahasiswa baru.

Video mahasiswa baru berjoged didalam masjid itu, tentu sudah mencoreng nama Institusi, pasalnya videonya sudah terlanjur viral, bahkan menjadi pemberitaan Nasional.

Sebenarnya banyak tempat, jika dibuat bernyanyi sambil berjoged, dan tidak harus didalam Masjid, meski masjid tersebut masih dalam proses pembangunan dan belum ditempati.

Bukan lagunya yang salah 

Lagu Ojo dibandingke memang semakin Ngehits pasca dinyanyikan Farel Prayoga, disamping enak didengar dan mudah dihafal, lagu tersebut juga mengajak pendengarnya untuk menggerakkan tubuhnya, seraya berjoged.

Tetapi persoalannya, mahasiswa baru itu tidak tahu situasi, kondisi, dan tempat untuk berjoged, sehingga persepsi dan tanggapan liar pun bermunculan.

Bahkan beritanya pun viral dan menjadi pemberitaan Nasional, tentu hal tersebut sangat memalukan bagi lembaga pendidikan yang berbasis agama tersebut.

Fenomena ini harus ditindak dengan tegas, supaya tidak kembali terulang pada kegiatan Pengenalan Budaya Akademik Kampus di UIN KHAS Jember di tahun berikutnya.

Panitia penyelenggara pun harus diberi sanksi, biar kedepan lebih berhati-hati lagi dalam menyelenggarakan sebuah kegiatan, sehingga bisa memilih dan memilah dalam ranah kepantasan dan kepatutan.

UIN KHAS Jember, Tercoreng Oleh Perilaku Mahasiswa Baru

Dengan alasan apapun, perilaku berjoged didalam masjid UIN Khas tersebut tidaklah pantas, dan juga tidak bisa dibenarkan, karena menyangkut moral dan kredibilitas kampus Hijau yang baru Naik statusnya menjadi UIN KHAS Jember.

Sebegitu besarkah kebobrokan sistem yang ada di kampus UIN KHAS Jember tersebut?, Hingga kegiatan PBAK tersebut disela-sela Istirahat harus bernyanyi dan berjoged didalam masjid.

Mengapa tidak diluar masjid ? Karena lokasinya masih cukup luas, ketika hal tersebut dilakukan diluar masjid untuk menghibur dan mengusir rasa jenuh dan kantuk selaman kegiatan PBAK?

Hal tersebut menjadi sejarah kelam, karena fakta dan data sudah masuk dalam ruang digitalisasi. Permohonan maaf dan klarifikasi oleh ketua panitia Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) pun sudah dilakukan, namun sejarah mencatat, bahwa ada yang tidak beres dengan kampus Hijau bernama UIN KHAS Jember tersebut!

Tentu masyarakat akan memaafkan, namun sudah sulit untuk melupakan, pasalnya kabar dan fakta itu sudah menyebar di berbagai platform media sosial.

Dengan demikian, menjadi harapan bagi Rektor beserta jajarannya untuk mencetak generasi yang pintar dan benar, sebab banyak orang pintar tapi tidak benar, ada pula orang benar tapi tidak pintar.

Oleh karenanya Kampus UIN KHAS harus menjadi lembaga yang mampu mencetak generasi yang pintar dan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun