Mungkinkah Barada E yang telah Menembak Brigadir Joshua, atau Barada E diperintah untuk mengakui saja dalam skenario ?
Simpang siur kematian Brigadir Joshua serta drama pengkaburan kasus tersebut memang membutuhkan kehati-hatian baik dari pihak penyelidik, Komnas HAM, LPSK, Komnas Perempuan, dan kuasa hukum baik dari pihak Barada E maupun kuasa Hukum Alm. Brigadir Joshua.
 Begitu pula dengan dokter forensik yang sudah dua kali melakukan Ekhumasi atau otopsi ulang yang juga memunculkan polemik, karena diduga ada perbedaan hasil otopsi yang pertama dan yang kedua.
Setelah Barada E ditetapkan menjadi tersangka, juga mengejutkan publik, karena Barada E, akan mengungkapkan kronologi yang sebenarnya atas tewasnya Brigadir Joshua.
Jika sebelumnya Barada E masuk dalam skenario polisi tembak-tembakan, justru saat ini sudah berbalik arah, karena kasus kematian Brigadir Joshua sudah tidak sesuai dengan skenario yang dibuat oleh Ferdi Sambo.
Jika melihat pernyataan Kapolri yang dirilis kompas.com, Barada E, datang ke tempat Kejadian Perkara (TKP), bahwa Alm. Brigadir Joshua sudah bersimbah darah di depan Ferdi Sambo, dan sang Jenderal sedang memegang pistol.
Dan di duga Barada E masuk dalam skenario dengan di janjikan sejumlah uang, setelah terbit SP3 atau pemberhentian surat penyidikan, namun faktanya tidak seperti yang diprediksikan, dan Barada E malah ditetapkan menjadi tersangka.
Hal itulah yang kemudian menyebabkan Barada E, hendak merubah kesaksian dan memohon perlindungan terhadap LPSK.
Banyaknya kejanggalan yang menguap ke publik
Sedari awal drama kebohongan yang menjebak, hingga berita hoax bermunculan di sejumlah platform media Sosial, semakin menjadikan tensi masyarakat semakin menguat bahwasanya ada drama dan rekayasa kasus yang sangat kental.
Rekayasa kasus tersebut menyebabkan pembohongan dari satu lembaga ke lembaga yang lain, mulai dari laporan sebagai korban yang dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan, serta kebohongan lainnya yang dipertontonkan, bahkan kompolnas pun menjadi salah satu korban rekayasa kebohongan yang dibangun oleh Ferdi Sambo.