"Bersamaan dengan Hari Ulang Tahun kemerdekaan Negara Republik Indonesia, Bank Indonesia Luncurkan uang baru sebanyak 7 lembar dengan pecahan mulai dari seribu, dua ribu, lima ribu, sepuluh ribu, dua puluh ribu, lima puluh ribu dan seratus ribu"
Momentum hari ulang tahun Negara Republik Indonesia yang jatuh pada hari Rabu (17/08) Bank Indonesia Luncurkan uang baru yang berbeda dari uang sebelumnya.
Uang kertas yang di luncurkan Oleh Bank Indonesia, resmi diluncurkan oleh Menkeu Sri Mulyani Indrawati Dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada kamis (18/08).
Peluncuran uang kertas baru, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari rangkaian momen HUT RI Ke 77, meski tidak memiliki perbedaan yang signifikan dari uang sebelumnya, namun uang baru yang diluncurkan tingkat keamanannya lebih terjamin dan tidak mudah untuk dipalsukan.
Momen Memperingati HUT RI ke 77 Tahun, Ada tujuh lembar uang kertas baru dengan gambar para tokoh pahlawan Nasional yang berbeda mulai dari pecahan uang seribu sampai pecahan seratus ribu.
Siapa saja tokoh pahlawan Nasional yang di letakkan di gambar uang pecahan yang baru,mari kita simak satu persatu di bawah ini.
1. Uang pecahan Seribu
Dikutip dari lama kompas.com, pada pecahan uang seribu merupakan tokoh Nasional yang telah berhasil mengusir Penjajah Belanda dari negeri ini, yakni Tjut Meutia bagian depan dan Tari Tifa, Pemandangan Alam Banda Neira dan Bunga Anggrek Larat.
Dikutip dari Wikipedia.org, Tjoet Nyak Meutia (15 Februari 1870 – 24 Oktober 1910) adalah pahlawan nasional Indonesia dari daerah Aceh. Ia dimakamkan di Alue Kurieng, Aceh. Ia menjadi pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964 pada tahun 1964.
Tjut Nyak Meutia gugur dalam Medan juang melawan penjajah Belanda, dan Gambar Tjut Nyak Meutia di abadikan dalam pecahan Uang Seribu rupiah yang menjadi alat transaksi bagi masyarakat.
2. Pecahan uang dua ribu rupiahÂ
Pada pecahan uang Dua ribu rupiah, bagian depan Mohammad Hoesni Tamrin, dan bagian Belakang Tari Piring, Pemandangan Alam Ngarai Sianok dan Bunga Jeumpa.
Muhammad Hoesni Tamrin adalah seorang politisi di era kolonial Belanda, lahir pada 16 Februari 1894 di Weltevreden dan meninggal dunia pada 11 Januari 1941.
Muhammad Hoesni Thamrin merupakan politisi dan tokoh Nasional, beliau merupakam sahabat Soekarno yang meninggal dunia dalam tahanan sebab tertuduh bekerjasama dengan Jepang.
Dikutip dari laman merdeka.com, Thamrin adalah tokoh Betawi yang memiliki darah Belanda dari kakeknya, sedangkan ayahnya seorang Wedana tahun 1908 di bawah Bupati. Setelah menyelesaikan pendidikannya di sebuah sekolah Belanda Koning Willem II, Thamrin bekerja di kepemerintahan sebelum akhirnya bekerja di perusahaan perkapalan Koniklijke Paketvaart-Maatschappij tahun 1927.
Mohammad Hoesni Thamrin gambarnya diletakkan di uang pecahan Seribu sebagai sebuah penghormatan atas jasa beliau dalam memerdekakan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Uang Pecahan Lima Ribu Rupiah
Uang pecahan lima ribu rupiah bagian depan Dr. K.H. Idham Chalid dan bagian belakang Tari Gambyong, Gunung Bromo dan Bunga Sedap Malam.
Siapakah sosok yang di abadikan dalam pecahan uang Lima ribu tersebut ? Beliau adalah Dr.K.H. Idham Chalid.
Dikutip dari wikipedia.org, Dr. (H.C.) K. H. Idham Chalid (27 Agustus 1921 – 11 Juli 2010) adalah tokoh bangsa, tokoh agama, tokoh organisasi besar Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan juga deklarator sekaligus pemimpin Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bahkan KH. Idham Chalid merupakan Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama terlama dalam sejarah NU dari periode 1956-1984.
Beliau merupakan tokoh ulama yang disegani pada masanya, bahkan pernah memimpin NU terlama dalam sepanjang sejarah Organisasi kemasyarakatan tersebut.
Pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa jasanya, Pemerintah Republik Indonesia, mengabadikan beliau di pecahan uang kertas rupiah baru, pecahan Rp. 5.000,-.
4. Gambar Tokoh pahlawan Uang pecahan sepuluh ribu
Gambar tokoh pahlawan pada pecahan uang sepuluh ribu bagian depan dalah Frans Kaisiepo, dan bagian belakang Tari Pakarena, Pemandangan alam Taman Nasional Wakatobi dan Bunga Cempaka Hutan kasar.
Dikutip dari laman Wikipedia.org, Frans Kaisiepo (10 Oktober 1921 – 10 April 1979) adalah seorang politikus Papua dan nasionalis Indonesia. Ia menjabat sebagai Gubernur Provinsi Papua keempat. Pada tahun 1993, Frans secara anumerta dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia atas usahanya seumur hidup untuk mempersatukan Irian Barat dengan Indonesia. Sebagai wakil Provinsi Papua, ia terlibat dalam Konferensi Malino, di mana pembentukan Republik Indonesia Serikat dibahas.
Atas jasanya menyatukan Irian Barat dan Indonesia, Frans Kaisiepo di anugerahi sebagai pahlawan Nasional, Berdasarkan Keputusan Presiden nomor 077/TK/1993 nama Frans Kaisiepo ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia dari Papua, dan gambarnya di abadikan dalam pecahan uang sepuluh ribu rupiah.
5. Pahlawan Nasional dalam pecahan Uang dua puluh ribu
Dalam pecahan uang dua puluh ribu rupiah bagian depan, Dr. G.S.S.J. Ratulangi, dan bagian belakang Tari Gong, dan pandangan alam Derawan dan bunga anggrek Hitam.
Masih di kutip dari sumber yang sama, Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau lebih populer disebut Sam Ratulangi merupakan salah satu pahlawan Indonesia yang gambarnya di abadikan dalam pecahan uang dua puluh ribu.
Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi (5 November 1890 – 30 Juni 1949), atau lebih dikenal dengan nama Sam Ratulangi, adalah seorang politikus, jurnalis, dan guru dari Sulawesi Utara, Indonesia. Ia adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ratulangi juga sering disebut sebagai tokoh multidimensional. Ia dikenal dengan filsafatnya: "Si tou timou tumou tou" yang artinya: manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia. Ratulangi, Wikipedia.org
Ratulangi di anugerahi sebagai pahlawan Nasional karena jasa-jasanya yang ikut serta kemerdekaan bangsa ini bersama Presiden Soekarno.
6. Gambar pahlawan dalam pecahan uang Lima puluh ribu rupiahÂ
Bagian awal pecahan uang Lima puluh ribu adalah pahlawan Ir. H Djuanda Kartawidjaja, dan bahkan belakang Tari Legong, pemandangan alam taman Nasional Komodo dan bunga Jepun Bali
Ir. H Djuanda Kartawidjaja salah satu tokoh revolusioner yang telah berjasa besar terhadap kemerdekaan republik Indonesia. Beliau merupakan perdana menteri yang ke 10 sekaligus perdana menteri yang terakhir.
Namanya diabadikan sebagai nama Bandar Udara di Surabaya, Jawa Timur yaitu Bandar Udara Internasional Juanda atas jasanya dalam memperjuangkan pembangunan lapangan terbang tersebut sehingga dapat terlaksana.
Sumbangannya yang terbesar dalam masa jabatannya adalah Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau dikenal dengan sebutan sebagai negara kepulauan dalam konvensi hukum laut Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS). Wikipedia.org
Kini Ir. H Djuanda Kartawidjaja fotonya diabadikan dalam pecahan uang Lima puluh ribu rupiah.
7. Pahlawan dalam pecahan uang Seratus ribu RupiahÂ
Bagian depan Uang pecahan seratus ribu rupiah adalah Dr. (HC) Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta, dan bagian belakang Tari topeng Betawi, pemandangan alam raja Ampat dan Banga anggrek bulan.
Kedua tokoh tersebut populer juga disebut sebagai the Founding Father, yakni sebagai presiden dan wakil presiden pertama di Negara Republik Indonesia.
Presiden Soekarno yang telah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 yang menyatakan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia atas penjajahan asing, hingga sampai saat ini.
Gambar Soekarno - Hatta pun di abadikan dalam pecahan uang seratus ribu rupiah yang kita kenal sampai hari ini.
Itulah para pahlawan yang di abadikan dalam pecahan uang mulai dari seribu sampai seratus ribu rupiah. Karena jasanya yang besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia in, sudah sepatutnya kita bersyukur dan mengenang jasa-jasa para pahlawan kita yang dengan dengan sekuat tenaga dan pikirannya, mengantarkan bangsa ini menuju kemerdekaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H