Karena memang benar adanya kematian Brigadir J, menyangkut skenario kriminalitas yang terjadi di tubuh polri.
Bahasa Kasarnya ada sekelompok Mafia yang berseragam atas nama penegak hukum, sehingga sorotan tajam masyarakat untuk terus memburu motif dibalik eksekusi Brigadir J, menjadi fenomena buruk sepanjang sejarah di institusi Polri.
Lebih dari 30 hari lamanya, pendalaman dan penyelidikan untuk membongkar motif pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdi Sambo Cs, masih menuai persepsi liar, sementara dugaan skenario tembak menembak yang dipicu adanya pelecehan seksual terhadap Istri Ferdi Sambo kini terbantahkan dengan pasal 340 Subsider, Junto 338, pasal 55-56 KUHP, sehingga sangat kecil kemungkinan kasus tersebut di picu oleh pelecehan seksual.
Kini rekaman CCTV detik-detik Brigadir J yang hendak di eksekusi mulai terkuak ke publik, sehingga tensi masyarakat atas kasus kematian Brigadir J, semakin percaya bahwa telah terjadi skenario masif yang tak terbantahkan.
Maka jangan ditutup-tupi, dan buka seterang-terrangnya serta transparansi ke publik untuk menjaga Marwah Institusi Polri yang kita hormati.
Aspek humanisme inilah yang harus di pertanggung jawabkan oleh para mafia yang berseragam penegak hukum, sehingga Marwah Institusi Polri tidak terciderai oleh segelintir orang yang bisa merusak sistem dan tatanan bernegara.
Apakah Polri masih ragu untuk mengungkap Motifnya ?
Penulis kira, polri dalam konstek ini timsus yang bertugas melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus kematian Brigadir J dengan sebenar-benarnya tidaklah ragu, apalagi Polri sudah berjanji akan melakukan jumpa pers dan mengumumkan motif dibalik peristiwa kematian Brigadir J.
Lantas kemudian ada bahasa, "jika motif pembunuhan terhadap Brigadir J di ungkap ke publik sangat kasian pada para pihak, sehingga yang boleh tahu hanya penyidik saja".
Sementara masyarakat melalui suara Presiden Jokowi sebagai Wakil rakyat di eksekutif, menghendaki motif pembunuhan itu dibuka secara terang benderang dan jangan di tutup-tutupi.
Meski Menkopolhukam menyatakan bahwa motif dibalik eksekusi Brigadir J, ada unsur yang hanya boleh di konsumsi orang dewasa saja, dan biarkan Polri yang merekonstruksi dan menyampaikan ke Publik.