Jika motifnya hanya sekedar pelecehan seksual dan perselingkuhan, sepertinya hal yang kurang masuk akal, sebab terindikasi ada kasus besar lainnya hingga harus menghilangkan nyawa Brigadir J.
Pastinya penghilangan nyawa Brigadir J untuk menutupi persoalan yang jauh lebih besar dari sekedar pelecehan seksual atau perselingkuhan.
Motif tersebut yang masih menjadi tanda tanya dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat, dan institusi Polri harus membongkar serta mengungkap motif tersebut, sehingga marwah Polri yang kita hormati tidak terciderai oleh perilaku sekelompok oknum saja.
Menunggu proses keadilan penegak hukum
Mengapa kasus kematian Brigadir J yang terbilang tidak wajar dan unsur skenarionya yang cukup kental, merupakan kasus yangbtidak biasa, sebab terjadi dalam lingkaran institusi Polri.
Para pelaku yang sudah menjadi tersangka, juga bukanlah orang biasa sebab skenario yang dibangun membuktikan ada proses untuk menghilangkan jejak.
Sehingga dibuatlah drama sedemikian rupa, seolah-olah Brigadir J melakukan pelecehan yang berakibat terjadinya baku tembak antara Barada E dengan Brigadir J.
Sementara fakta lainnya menunjukkan tidak adanya baku tembak, yang ada hanya satu penembak saja yang di ditembakkan ke dinding  dan sebagian menghujam ke tubuh Brigadir J.
Sebagai masyarakat sipil, tentu kami memberikan apresiasi yang besar atas pengungkapan kasus kematian Brigadir J yang sudah menetapkan 4 tersangka dalam kasus tersebut.
Tetapi kami masih terus melihat perkembangan penggalian data dan fakta atas motif tindak kriminal yang menewaskan Brigadir J.
Oleh karena itu, adanya kepentingan sekelompok oknum di tubuh Polri, mengharuskan Putra Terbaik seperti Brigadir J harus menjadi "Tumbal" ambisi yang mencoreng nama baik institusi Polri yang kita hormati.