Bicara kemungkinan, tentu sangatlah mungkin Ketum Dewan Pembina Gerindra tersebut menjatuhkan pilihannya pada cak Imin, sebab cak Imin sebagai Ketum partai besar yang pernah mengantarkan K.H. Abdurrahman Wahid sebagai orang nomor satu di Negeri ini, menjadi sebuah pertimbangan untuk mengantarkan kedua partai tersebut memenangi kontestasi pemilu 2024.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpin cak Imin, juga memiliki kantong-kantong suara sampai pada level paling bawah.
Dikutip dari laman kompas.com, Hubungan PKB dan Gerindra belakangan memang semakin erat. Keduanya menunjukkan bahwa peluang koalisi semakin terbuka dan tinggal menunggu waktu.
Elite Gerindra dan PKB telah beberapa kali menggelar pertemuan sejak pertengahan Juni lalu. Keduanya sepakat untuk bekerja sama pada Pemilu 2024 dengan membentuk koalisi.
Konsteknya indikasi kerjasama dalam suksesi pemilu 2024, dengan membangun koalisi antara PKB dan Gerindra, dan hal tersebut masih masuk pada pembahasan strategi, capres dan cawapres, sertai pernak pernik lainnya untuk menyongsong pemilu 2024.
Prabowo dan Cak Imin, Kompak berkemeja PutihÂ
Bukan hanya hari, waktu dan jam saja yang menjadi agenda kedua tokoh partai politik tersebut, style atau pakaian yang dikenakan pun juga menunjukkan kekompakan dan kemesraan yang sangat kuat mengindikasikan bahwa peluang kedua partai tersebut akan bersinergi dan bekerjasama dalam menghadapi kontestasi pemilu 2024.
Prabowo yang dikawal oleh elit partai serta di ikuti oleh para simpatisannya, membuat jalanan macet ketika hendak mendaftarkan partainya ke KPU RI, begitu pun dengan Gus Muhaimin yang dikawal oleh elit partai PKB beserta rombongan dan simpatisannya, diarak dengan beberapa kesenian seperti Reog yang membuat jalanan semakin ramai, bahkan menyebabkan kemacetan yang panjang.
Kembali lagi pada peluang Gerindra - PKB yang semakin lebar dan terbuka, bisa menjadi magnet tersendiri bagi partai yang lain untuk ikut serta bergabung dan menjalin kerjasama politik dengan kedua partai tersebut.
Disinilah mantan danjen Kopassus  tersebut akan kembali di uji untuk melancarkan taktik dan strateginya untuk memenangkan hati rakyat, dan menjadi orang nomor satu di republik tercinta ini untuk menduduki kursi presiden yang ke 08.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H