"Hanya satu permintaan publik, bahwa saksi kunci harus berkata sejujur-jujurnya atas tewasnya Brigadir Joshua yang dinilai kematiannya tidak wajar"
Peristiwa polisi tembak polisi masih menjadi misteri yang cukup komplek, sebab muncul fakta-fakta yang terus berkembang sejak mulai laporan awal, bahwa tragedi tembak menembak disebabkan adanya pelecehan seksual terhadap istri Irjen Ferdi Sambo, Putri Candrawati.
Dalam perjalanannya muncul fakta-fakta baru yang banyak menunjukkan kejanggalan-kejanggalan atas peristiwa kematian Brigadir J.
Memang peristiwa polisi tembak polisi tersebut bukanlah kasus biasa, pasalnya peristiwa yang tidak biasa karena terjadi di internal institusi polri, sehingga semakin menguatkan banyak dugaan dan spekulasi liar yang berkembang ditengah masyarakat.
Menjadi sebuah tantangan besar bagi Polri, untuk mengungkap kasus tersebut secara terang benderang, sebab perintah Presiden Jokowi untuk membuka dan menuntaskan kasus tersebut secara terang benderang, supaya Trust publik ke institusi polri terjaga dengan baik.
Baku tembak antar polisi pada 08/07/2022 di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdi Sambo tersebut, pada perjalanannya menuai kontroversi yang cukup tajam ditengah masyarakat, sehingga dugaan awal terjadinya pelecehan seksual kepada Istri Ferdi Sambo, Publik terus mendesak untuk membuka kematian Joshua atau Brigadir J, dengan sebenar-benarnya, tanpa ada rekayasa atau membuat cerita yang terkesan "disengaja".
Baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E, alias Richard Eliezer juga menuai kejanggalan yang tajam, pasalnya Eliezer sedikitpun kulitnya tak tergores, sementara faktanya Eliezer adalah junior Brigadir J, artinya secara pengalaman jauh dibawah brigadir J.
Ditetapkannya Bharada E, Awal penelusuran jejak peristiwa
Memang kasus kematian Brigadir J yang tidak wajar, membuat masyarakat terus bertanya-tanya, mungkinkah motifnya adalah pelecehan seksual terhadap Putri Candrawati ? Atau cerita tersebut "sengaja" merupakan persekongkolan untuk menghilangkan nyawa seseorang.
Bharada E sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian Brigadir J. Bharada E sendiri sudah mengakui bahwa benar adanya ia menembak Brigadir J hingga tak bernyawa.