Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bercocok Tanam, Cara Masyarakat Tani Bertahan dari Krisis Pangan

6 Agustus 2022   17:03 Diperbarui: 6 Agustus 2022   17:03 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebutuhan yang primer dan sekunder memang menjadi hal yang kerap kami lakukan, ada tanaman yang sampai menunggu 3 bulan, ada pula tanaman yang hanya menunggu satu bulan sudah mulai memanen.

Tanaman yang jangka waktunya pendek adalah sayuran, bahkan sayuran ini masuk pada kategori sekunder sebab memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, meski harganya fluktuatif.

Dengan bercocok tanam padi, jagung, maupun sayuran merupakan upaya untuk bertahan dan menciptakan swasembada pangan sendiri,wali tidak bisa kita pungkiri, ada banyak kesulitan di dalam pertanian kita, apalagi di tanah kering.

Obat-obatan dan pupuk yang cukup mahal

Kebutuhan para petani supaya tanamannya bagus dan terhindar dari serangan hama, tentu saja membutuhkan pupuk dan obat-obatan pengusir hama, supaya hasil panennya bagus.

Memang kondisi hari ini serba mahal, mulai dari proses pengolahan lahan, pupuk, gaji buruh, dan obat-obatan, tetapi yang namanya kebutuhan tetap harus dibeli.

Tinggal berpikir se efektif mungkin, supaya pengelolaan dan perawatan yang baik, akan menghasilkan produk yang diharapkan pastinya.

Oleh karenanya pemerintah dalam konstek ini, harus sudah memahami situasi dan kondisi pertanian, dan terus membuat inovasi terutama bagi para petani milenial yang sudah cukup akrab dengan sistem informasi dan digitalisasi.

Sehingga problem pertanian kita bisa dicarikan solusi terbaik mulai dari hulu sampai ke hilir, dan sudah saatnya petani maju, masyarakat sejahtera dan bahagia, negara akan maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun