Masih dikutip dari CNBC.com, Dalam beberapa bulan terakhir, cacar monyet menyebar dengan cepat di lebih dari 40 negara di luar Afrika. Ini merupakan kejadian yang tidak biasa.
Penyakit ini biasanya dimulai dengan gejala yang mirip dengan flu, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, kedinginan, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala tersebut kemudian berkembang menjadi ruam menyakitkan yang dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Monkeypox ini ditengarai berasal dari bangkai kera dan tikus, meski kejadian mengenai cacar monyet ini sudah terjadi sejak 1958.
Dikutip dari mitrakeluarga.com, Monkeypox adalah penyakit langka yang pertama kali ditemukan tahun 1958 di Denmark ketika dua wabah penyakit seperti cacar terjadi pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian.
Sementara itu, kasus cacar monyet pertama pada manusia diketahui terjadi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah selama periode upaya intensif untuk menghilangkan cacar.
Indonesia Siaga Atas tersebarnya Monkeypox
Setelah WHO menyatakan bahwa Monkeypox sebagai darurat kesehatan dunia, tentu pemerintah Indonesia berupaya keras untuk menjaga dan melakukan antisipasi terhadap penyebaran Monkeypox ini.
Indonesia tetap berupaya menjaga tersebarnya Covid 19 yang masih pada gelombang 4, Hepatitis akut, serta indikasi penyebaran Monkeypox yang cukup membahayakan bagi kesehatan manusia.
Bukan tidak mungkin Monkeypox virus ini bisa merebak di Indonesia, sebab saat ini perjalanan antar negara dan penyebaran antar warga negara Asing sudah mulai memadati Indonesia, meski hadir sebagai wisatawan.
Dengan darurat mongkeypox yang sudah menyebar lebih dari 70 negara di dunia, sudah saatnya pemerintah Indonesia kembali memperketat keluar masuknya warga, baik warga Indonesia maupun warga Asing, sehingga penyebaran Monkeypox virus bisa dicegah dan diantisipasi dengan baik.
Semoga Indonesia dalam kondisi aman dari gejala Monkeypox virus yang sudah menyerang dunia saat ini.