Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menikahkan Anak dengan Bahasa Arab, Mengapa Masih Dipersoalkan?

2 Agustus 2022   10:30 Diperbarui: 2 Agustus 2022   11:16 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gubernur DKI Jakarta Anis Rasyid Baswedan Menikahkan anak sulungnya, Mutiara Anisa Baswedan dengan pemuda tampan Ali Saleh Alhuraibi pada Jumat 29/07/2022, akad nikah dengan menggunakan bahasa Arab"

Apa yang salah menikahkan anak dengan ijab qobul menggunakan bahasa Arab ? Tidak ada yang salah dan tidak perlu disalahkan, hanya saja tendensi politik yang semakin menghangat, lawan-lawan politik Gubernur DKI Jakarta itu semakin geram saja.

Beberapa waktu yang lalu, nampak sumringah keluarga besar Gubernur DKI Jakarta, Anis Rasyid Baswedan yang sudah melangsungkan pernikahan Anak sulungnya Mutiara Anisa Baswedan dengan pemuda tampan Ali Saleh Alhuraibi.

Dikutip dari beberapa sumber, Pertemuan Ali Saleh Alhuraibi dengan Mutiara Anisa Baswedan, di sebuah kampus yang memang kampusnya kebetulan sama, meski keduanya berbeda jurusan.

Pertemuan dua anak manusia itu, sampai pada titik jodoh yang kemudian di sah kan malalui akad pernikahan yang cukup sakral.

Mutiara Anisa Baswedan dan Ali Saleh Alhuraibi resmi menjadi pasangan suami istri untuk membangun dan mengarungi rumah tangganya sendiri.

Tampak sejumlah tokoh politik dan para elite di negeri ini hadir untuk mengucapkan selamat pada kedua mempelai. Mulai dari tokoh politik, para ustadz dan para ketua umum partai juga tak lupa ikut hadir dalam pesta pernikahan tersebut.

Semua kita tahu bahwa Gubernur DKI Jakarta memang seorang tokoh keturunan Arab, bahkan Kake Anis Baswedan, merupakan salah satu tokoh yang ikut berjuang, membela, dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Dikutip dari wikipedia.org, kakek Gubernur DKI Jakarta Abdurrahman Baswedana atau populer dengan nama A.R. Baswedan (9 September 1908 -- 16 Maret 1986) adalah seorang pahlawan nasional. 

Semasa hidupnya, dia dikenal sebagai seorang nasionalis, jurnalis, pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat, muballigh, dan juga sastrawan Indonesia. A.R. Baswedan pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir, Anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Anggota Parlemen, dan Anggota Dewan Konstituante. 

A.R. Baswedan adalah salah satu diplomat pertama Indonesia dan berhasil mendapatkan pengakuan de jure dan de facto pertama bagi eksistensi Republik Indonesia dari Mesir.

Anis Baswedan adalah cucu dari pahlawan Nasional yang setiap tahun dirayakan oleh negeri ini, untuk mengenang jasa-jasa perjuangan untuk memerdekakan republik ini.

Menikahkan anak dengan bahasa Arab, Kok masih di nyinyirin !!

Masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah Ummat Muslim, tentu dengan bahasa Arab tidak asing lagi, apalagi keyakinan seorang muslim adalah belajar Al Qur'an, kitab suci yang menjadi pedoman dan tuntunan dalam kehidupan beragama maupun dalam kehidupan sosial.

Tangkapan layar Twitter, Sumber : dokpri
Tangkapan layar Twitter, Sumber : dokpri

Pasca pernikahan Mutiara Anisa Baswedan dengan Ali Saleh Alhuraibi, publik dikejutkan dengan cuitan kader PDIP Ruhut Sitompul, yang mengatakan " baru aku tahu yang suka ngaku-ngaku orang yogya itu, bahasanya bahasa Arab..hahaha" cuit Ruhut.

Apa sebenarnya yang salah, ijab qobul menggunakan bahasa Arab, sampai harus dinyinyirin, sehingga cuitan Ruhut tersebut mendapatkan respon yang luas di tengah masyarakat.

Karena Gubernur DKI Jakarta menikahkan putrinya dengan bahasa Arab, dan di dalam Islam hal itu tersebut sudah sesuai dengan tuntunan dan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Hanya saja kader PDIP, Ruhut Sitompul seperti kurang Informasi, bahwasanya hal tersebut sudah biasa di dalam masyarakat Muslim, dan tentunya hal tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi kedua belah pihak, pakek bahasa Indonesia pun juga tidak menjadi persoalan, senyampang bisa dipahami dan menjadikan suatu ijab qobul atau perkawinan sah dan halal.

Ada aspek tendensius yang lebih dikedepankan 

Ruhut Sitompul mantan artis, mantan pengacara, mantan kader Demokrat, dan saat ini menjadi petugas PDIP bagian nyinyirin lawan politik yang memiliki elektabilitas yang mempuni.

Bagaimana jika Anis pada perjalanannya di Gandeng Puan Maharani, tentu peta politik dan persoalannya akan terus mengalami perubahan.

Ruhut Sitompul terus berulah, entah ia sedang mencari perhatian dari seorang Gubernur DKI, atau memang di buat tokoh yang ditugaskan untuk membuat sensasi saja.

Kita semua tidak pernah tahu, apa yang menjadi langkah si Ruhut yang seakan ada dendam pribadi pada Anis, karena sebelumnya Ruhut juga pernah memposting muka Anis dengan pakaian adat Papua yang juga menuai kontroversi dan ketidaknyamanan ditengah masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun