"Menjaga atmosfir keseimbangan kebutuhan akan financial menjadi salah satu hal penting, supaya anak-anak kita mampu mengenyam pendidikan di perguruan tinggi"
Siapa yang tidak menghendaki anak-anaknya bisa sampai pada perguruan tinggi ! Setidaknya anak yang bisa mengenyam pendidikan tinggi itu memiliki harapan dan peluang yang lebih besar dari pada anak-anak yang tidak mengenyam pendidikan tinggi.
Semboyan orang tua, setidaknya anak-anak bisa sampai ke perguruan tinggi, tidak lain peluang kerja nyaman dan mapan lebih bisa yerjangkau, setidaknya bisa kerja di kantoran, menjadi karyawan, pengang pena untuk bekerja, bukan pegang pacul yang setiap hari berpanas-panasan disawah, inilah fakta logika orang desa.
Kita tidak bisa memungkiri dari tahun ke tahun biaya kuliah di perguruan tinggi semakin meningkat, jika dahulu dimasa kami masih 400 ribu, waktu itu masih statusnya Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember, waktu itu tahun 2012.
Setahun berikutnya pada tahun 2013, status STAIN berubah lagi menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, dan biayanya pun juga semakin meningkat dari sebelumnya.
Pada tahun 2021, tepatnya bulan mei transformasi atau peralihan status dari IAIN menjadi UIN pada akhirnya pun terkabul, dan di beri nama Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Ahmad Siddiq atau di singkat menjadi UIN KHAS.
Dengan peralihan status tersebut, tentu biaya kuliah pun semakin meningkat tajam, namun para mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai daerah semakin berminat terhadap kampus yang pernah menjadi tempat kami belajar tersebut.
Kami terlahir dari keluarga yang sederhana dan kurang mampu memang sangat berat dikala orang tua menyekolahkan kami, dari enam bersaudara, Alhamdulillah 3 saudara bisa mengenyam pendidikan tinggi sampai tuntas, tentu rasa syukur dan Nikmat Tuhan yang maha luas tempat bergantung seluruh hamba-hambanya.
Sebagai anak kedua dari enam bersaudara, tidaklah mudah bagi orang tua kami membesarkan sekaligus membiayai pendidikan anak-anaknya.
Kami sebagai anak yang lebih tua pada akhirnya harus menjadi contoh terhadap adek-adek kami, meski sekolah di lembaga yang sama, Alhamdulillah kami, adek dibawah saya dan yang bungsu bisa lulus dari perguruan tinggi yang biayanya tidaklah sedikit.