"Pendidikan merupakan wahana yang masih sangat krusial dalam mendidik dan mendorong tercapainya cita-cita dan impian anak di masa yang akan datang"
Harta yang tidak dibandingkan oleh apapun di dunia ini adalah anak, dimana anak adalah buah hati yang harus mendapatkan perhatian penuh dari orang tuanya.
Kesuksesan seorang anak di masa yang akan datang, tidak akan pernah terlepas dari peran kedua orang tuanya.
Jika anak di asah, di asuh, dan di asih sejak dini, maka ia akan tumbuh dengan karakter yang pemberani dan bertanggung jawab, sehingga jangan sampai anak terlantar baik secara fisik maupun secara psikologis.
Pada tahun ajaran baru tahun 2022/2023, sudah di mulai sejak kemaren pada Senin, (18/07), hari pertama anak masuk sekolah, tentunya memberi pesan dan kesan yang mendalam, terutama bagi peserta didik yang baru.
Baca juga :Â guru belajar, guru mengajar
Akan ada banyak cerita dan pengalaman yang baru bagi diri anak di lingkungan sekolah yang baru, mulai bertemu dengan murid lama, guru baru, serta lingkungan yang baru.
Cerita itu pun akan terekam dengan baik, dan menjadi cerita dalam diri sang anak untuk di sampaikan pada teman atau pun pada orang tuanya.
Sebagai orang tua, tentu rasa khawatir dan was-was saat sang buah hati memasuki lingkungan sekolah yang baru.
Baca Juga :Â Implementasi kurikulum merdeka di tengah merebaknya arus informasi dan tekhnologi
Bahkan kekhawatiran orang tua bisa saja melebihi diri anak yang menjalaninya, apalagi bagi seorang ibu saat hendak melepas buah hatinya disekolah yang baru.
Bagaimana orang tua mendorong dan mengarahkan si buah hati menjalani proses belajar di sekolah yang baru ?Â
Sekolah yang baru, apalagi sekolah favorit yang memang menjadi impian anak untuk dijadikan tempat belajar, harus di dukung penuh oleh orang tua, sebab keinginan anak yang kuat terhadap sekolah yang menjadi favoritnya tentu akan memberi kesan tersendiri saat Sang anak di terima di sekolah yang memang menjadi impiannya.
Pada tahun ajaran baru 2022/2023 ini, sekolah baru bagi anak didik mulai tingkat PAUD sampai jenjang SMA, tentu memiliki konsep yang berbeda pada masing-masing instansi sekolah.
Penerapan instansi sekolah saat menyambut peserta didik yang baru ini, menjadi momen yang tepat untuk melakukan kerjasama antara kepala sekolah, guru dan walinya anak-anak yang di percayakan pada sekolah tersebut untuk dididik dengan baik.
Baca juga :Â Mengantisipasi Krisis pangan global dengan menggalakkan investasi hijau
Meski ada banyak perubahan yang signifikan pada proses belajar mengajar pada tahun ini, yakni dengan diterapkannya kurikulum merdeka, sangat memungkinkan bagi anak didik untuk menggali potensi yang ada dalam dirinya sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
Pasca pandemi covid 19, new normal sudah diberlakukan, pembelajaran tatap muka juga sudah dilaksanakan, para orang tua tentu sangat bahagia, karena buah hatinya kembali lagi bisa belajar dan bermain dengan teman sebayanya.
Sebagai orang tua, tetap harus bijak dan mengikuti aturan yang sudah ditetapkan dalam masing-masing instansi sekolah, meskipun orang tua sudah sepenuhnya memasrahkan pada pihak sekolah berkaitan dengan proses pendidikan anak, namun orang tua juga harus mampu mengontrol meski dari jarak yang berbeda.
Menjadi sekolahnya manusia menjadi suatu keharusan dalam dunia pendidikan kita
Instansi sekolah tidaklah sama dengan suatu perusahaan yang bisa memproduk barang sesuai dengan sistem yang sudah di rencanakan dan ditetapkan.
Sekolah adalah tempat dimana anak didik bisa belajar ilmu pengetahuan dengan nyaman, tanpa harus ada tekanan baik secara fisik maupun secara psikologis.
Jika di ibaratkan perusahaan, maka sekolah seperti sedang memproduk manusia dengan cara dan unsur yang sangat berbeda.
Pentingnya instansi sekolah sebagai tempat yang nyaman dan aman bagi anak didik untuk menggali potensi, bakat dan minat dalam dirinya menjadi suatu acuan, bahwasanya sekolah adalah tempat memproduksi manusia menjadi makhluk yang berkualitas dimasa yang akan datang.
Sukses dan tidaknya instansi sekolah menyelenggarakan sistem pendidikan, tidak lepas dari tiga komponen yang saling mendukung satu sama lain.
Dukungan dari pemerintah, wali siswa dan kepala sekolah beserta jajarannya menjadi dasar dalam proses dan sistem pengelolaan sekolah itu dengan baik.
Karena sekolah tersebut akan memproduk SDM yang nantinya mampu melahirkan manusia-manusia terbaik.
Dengan demikian instansi sekolah harus menjadi sekolahnya manusia, karena peserta didik yang baru adalah manusia-manusia yang terlahir ke muka bumi ini sudah menjadi pilihan Tuhan yang maha esa.
Sehingga para orang tua, guru dan kepala sekolah harus menyadari betul bahwasanya peserta didik baik yang sudah lama maupun peserta didik yang baru, semuanya memiliki potensi untuk digali dengan semangat dan kemampuan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H