Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Misi Humanisme dan Perdamaian Presiden Indonesia untuk Ukraina dan Rusia

1 Juli 2022   09:30 Diperbarui: 2 Juli 2022   17:46 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah berkunjung ke Ukraina, Presiden Jokowi melanjutkan perjalanan bertemu dengan Presiden Rusia, Sumber: WowKeren.com
Setelah berkunjung ke Ukraina, Presiden Jokowi melanjutkan perjalanan bertemu dengan Presiden Rusia, Sumber: WowKeren.com

Bukan tanpa suatu alasan pertemuan bilateral antar negara yang bersitegang, Ukraina dan Rusia, memang menjadi sorotan dunia, terutama probelm humanisme yang menyangkut rakyat Ukraina dan Rakyat Rusia.

Tentu kehadiran utama presiden Jokowi ini diharapkan mampu mendamaikan kedua negara yang bersitegang.

Misi mendamaikan Negara yang bersitegang serta memberi bantuan untuk kedua Negara

Dalam jumpa pers bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, Rabu (29/06/2022), Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kunjungannya ke Ukraina merupakan perwujudan kepedulian masyarakat Indonesia untuk Ukraina.

“Saya sampaikan ke Presiden Zelenskyy bahwa kunjungan ini saya lakukan sebagai manifestasi kepedulian Indonesia terhadap situasi di Ukraina,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan persnya, dikutip PortalYogya.com dari laman Setkab, Kamis (30/6/2022).

Disamping itu pula presiden Jokowi juga menyampaikan akan bantuan Indonesia berupa obat-obatan dan restrukturisasi tempat pelayanan kesehatan untuk masyarakat Ukraina yang terdampak perang.

Akankah kehadiran Presiden RI mampu memberi sinyal Perdamaian bagi Ukraina dan Rusia ?

Mungkin saja perang yang terjadi antara Ukraina dan Rusia sebagai pemicu terjadinya perang dunia, tentu saja hal tersebut sangat tidak diinginkan, baik oleh negara-negara di Asia maupun negara di benua Eropa dan Amerika.

Memang terjadinya perang yang dipicu oleh konflik baik itu konflik perbatasan, maupun konflik kepentingan ekspansi, menjadi sebuah pemicu kesengsaraan rakyat.

Disamping stabilitas sosial dan ekonomi terpuruk, terjadinya perang akan menyebabkan krisis yang berkepanjangan, sehingga Indonesia dalam hal ini dipelopori oleh Presiden Jokowi setidaknya mampu meringankan, sekaligus upaya diplomasi untuk mendamaikan kedua negara yang bersitegang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun