Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Pemersatu ala Surya Paloh

28 Juni 2022   23:26 Diperbarui: 28 Juni 2022   23:39 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Anis Baswedan dan Ganjar Pranowo memang menkadi buah bibir, karena keduanya memiliki elektabilitas yang cukup tinggi dalam berbagai survey, bahkan hasil dari Rakernas NasDem beberapa pekan yang lalu telah mengeluarkan 3 nama untuk di rekomendasikan, walaupun tak bisa di pungkiri bahwa Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI Perjuangan, secara etis masih sendiko dawuh terhadap keputusan ketua umum PDI-P.

Gagasan sekaligus niat baik Ketua NasDem bapak Surya Paloh kembali menggegerkan kancah politik Nasional, pasalnya ada gagasan untuk menduetkan Anis Baswedan dengan Ganjar Pranowo para proses pencalonan sebagai presiden dan wakil presiden pada pemilu 2024.

Duet Anis Ganjar ini, dianggap sebagai tokoh yang mampu menyatukan semua golongan, sehingga masyarakat secara umum tidak terpolarisasi dan menjadi faksi-faksi yang hanya menimbulkan ketegangan di tengah-tengah masyarakat.

Mungkinkah Duet Anis - Ganjar tersebut bisa terealisasi..?

Dalam percaturan politik, semuanya bisa sangat mungkin terjadi, pasalnya Anis Baswedan yang tidak memiliki partai, sudah di gadang-gadang menjadi calon kuat yang hendak direkomendasikan menjadi Bacaprea partai NasDem.

Sementara Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI-P, tetap mengikuti apa yang menjadi aturan main di dalam partainya sendiri.

Mengutip dari pernyataan ketua umum PDI-P, Megawati Soekarno Putri pada rakernas beberapa hari yang lalu, dengan begitu tegasnya menyatakan, "Jangan sampai kader PDI-P, bermain dua kaki, tiga kaki, atau empat kaki, klo sampai ketahuan bermain demokian, maka ketua umum tidak segan-segan untuk memberhentikan kader tersebut dan mengeluarkannya dari PDI-P.

Usulan ketua NasDem Surya Paloh untuk menduetkan Anis dan Ganjar, bukan tanpa alasan yang jelas, meski gagasan pak Surya Paloh ini mengandung kontradiksi dan beragam anggapan serta beragam analisis dari para pengamat politik, jika hal tersebut sangat memungkinkan bagi Anis dan Ganjar berada di satu Penggung dalam percaturan permainan akrobatik dan permainan strategi.

Para Ketum partai politik sudah saling menjajaki untuk bekerja sama dalam rangka menghadapi pemilu 2024.

NasDem, PKS, dan Demokrat sudah saling bertemu, melakukan silaturrahmi dan komunikasi politik untuk mencari persamaan kepentingan dalam meraih kemenangan.

Begitu pula dengan Golkas, Pan dan PPP, sudah menemukan titik temu untuk membuat poros baru, walaupun masih belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai calon presiden yang hendak di rekomendasikan.

Usulan Duet Anis - Ganjar disampaikan Ketua NasDem kepada Presiden Jokowi, yang kemudian menuai kritik dari kader PDI-P, Sumber : pinterpolitik.com
Usulan Duet Anis - Ganjar disampaikan Ketua NasDem kepada Presiden Jokowi, yang kemudian menuai kritik dari kader PDI-P, Sumber : pinterpolitik.com

Disamping Golkar, PAN, PPP, partai besutan Prabowo Subianto, yakni Gerindra juga sudah mulai bergerilya untuk mencari kesamaan kepentingan dalam rangka membangun bangsa.

Beberapa waktu yang lalu, Ketua PKB Muhaimin Iskandar, yang populis di sebut Gus Imin ini, juga sudah melakukan komunikasi politik untuk menjalin kerjasama menghadapi pemilu yang akan datang.

Sementara partai penguasa saat ini masih belum membuka diri untuk menjalin kerjasama politik dengan partai lainnya, meski secara tegas dan terang-terangan sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto menyatakan dengan tegas saat press release di depan awak media yang mengatakan, bahw PDI-P tidak mau untuk bekerja sama dengan PKS dan Demokrat, meski pernyataan tersebut cukup di sayangkan oleh beberapa pihak.

Ada Skenario Besar di balik layar yang sedang dirancang dan dibangun oleh pada king Maker

Sampai saat ini masih belum keliatan secara pasti siapa yang memainkan drama politik ini, yang hanyak menampilkan tiga tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anis Baswedan.

Tiga nama tokoh ini selalu menempati posisi teratas di setiap lembaga survey dan terus menerus ditampilkan ke publik, mungkinkah salah satu nama dari tiga tokoh tersebut yang akan melanjutkan kepemimpinan pak Jokowi selanjutnya ? Tentu saja sangat mungkin, dan hal tak terduga pun bisa terjadi, dan Penerus pak Jokowi bisa saja bukan dari tiga nama yang menempati posisi elektabilitas tertinggi saat ini.

Manuver politik pun kian dimainkan oleh para play maker, terbaru Ketum NasDem mengusulkan menduetkan dua nama yang sedang menjadi buah bibir saat ini, yakni Anis Baswedan dan Ganjar Pranowo saat sedang menemui presiden Joko Widodo.

Gagasan menduetkan Anis -Ganjar sebagai pasangan pemersatu bangsa pun menuai pro dan kontra, karena keduanya masih dianggap kurang pass untuk di duetkan, disamping itu pula ada yang mengarahkan opininya untuk mempertarungkan Anis-Ganjar untuk berlaga memperebutkan kursi RI 1.

Dari seluruh rangkaian dan gonjang-ganjing politik di negeri ini, tentu tidak akan pernah terlepas dari skenario yang sedang dimainkan, semuanya mengandung unsur kemungkinan atas racikan yang sedang diolah oleh para king maker, maka lihat dan tunggu episode demi episode yang terus bergerak sampai tahun 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun