Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

5 Hal Dasar yang Harus Dipersiapkan untuk Menjadi Pelajar Perantau

27 Juni 2022   13:01 Diperbarui: 3 Juli 2022   18:40 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi seorang pelajar perantau, suka dan duka memang harus dialami, karena itu adalah tantangan yang harus dihadapi, Sumber : Baladena.id

"Menjadi anak rantau yang jauh dari orangtua, memang hidup dan kehidupan kita harus lebih survive, ada banyak tantangan yang harus dihadapi ditengah banyaknya keterbatasan yang kita miliki."

Anak pelajar yang menimba ilmu ke daerah lain, di Indonesia ataupun di luar negeri sudah cukup banyak, bahkan tidak bisa kita pungkiri adanya program pertukaran pelajaran bagi anak negeri sudah tidak asing lagi.

Hidup di daerah yang terasa asing, memang menjadi magnet tersendiri bagi para pelajar untuk menimba ilmu.

Suka dan duka pun tentu akan sangat terasa bagi pelajar yang kehidupannya jauh dari orangtua, bahkan tidak sedikit masalah demi masalah terjadi pada para pelajar baik didalam kampus maupun di luar kampus.

Ada banyak pelajaran yang sangat berharga bagi para pelajar yang hidup di perantauan, bahkan pelajar yang latar belakang ekonomi orangtuanya begitu kurang mampu, mengharuskan mereka belajar sambil bekerja, fakta tersebut sudah lazim terjadi ditengah-tengah kehidupan para pelajar yang hidup di perantauan.

"Menjadi seorang pelajar di manapun kita menimba ilmu, tentu harus lebih mandiri, lebih survive, mampu menjaga diri dari pergaulan yang mengarah pada sesuatu negatif, dan harus pintar membangun relasi untuk menunjang seluruh kepentingan yang menjadi harapan kita."

Hidup jauh dari pantauan orangtua, memang kerap menjadi suatu impian akan suatu kebebasan bagi para pelajar ataupun kaum yang sudah dilabeli mahasiswa.

Tetapi jangan sampai kemudian kebebasan yang diamanahkan oleh orangtua, disalahgunakan yang pada akhirnya hanya menjadi penyesalan bersama, baik penyesalan orangtua maupun diri kita sendiri.

Menjadi seorang pelajar perantau, suka dan duka memang harus dialami, karena itu adalah tantangan yang harus dihadapi, Sumber : Baladena.id
Menjadi seorang pelajar perantau, suka dan duka memang harus dialami, karena itu adalah tantangan yang harus dihadapi, Sumber : Baladena.id

Apa saja yang perlu dipersiapkan menjadi seorang pelajar, terutama bagi pelajar yang hendak merantau ke daerah lain yang jauh dari pantauan orangtua?

Pertama: Siapkan Mental Kita

Hal yang paling utama ketika kita memiliki harapan untuk meraih impian di daerah yang jauh dari kampung kita, tentu saja mental, hati, dan pikiran kita, sudah harus siap dengan segala resiko yang akan terjadi.

Disamping itu pula ada banyak tantangan lainnya yang harus dihadapi, karena menjadi pelajar perantau sudah jauh dari orangtua, disamping harus mempersiapkan dan memperkuat mental, juga harus mampu hidup serba keterbatasan, terutama bagi pelajar yang latar belakang ekonomi orangtuanya kurang mampu.

Pentingnya mempersiapkan sekaligus memperkuat mental kita sebagai seorang pelajar di perantauan, tidak lain supaya hidup dan kehidupan kita bisa survive menghadapi segala risiko yang akan terjadi.

Kedua: Memiliki Modal Sosial yang Sudah Harus Terbangun Sejak Mulai di Kampung Halaman.

Pada dasarnya manusia sebagai Zoon Politicon, atau manusia yang saling membutuhkan pada manusia yang lain, hakikatnya bahwa kita tidak bisa kemudian hidup sendiri, ada kebutuhan dan kepentingan dasar yang harus dipenuhi, disamping ada kepentingan dan kebutuhan sekunder yang juga membutuhkan wadah dan wahana dengan orang lain.

Kepentingan dan kebutuhan kita untuk berteman, menjalin komunikasi, serta melakukan aktivitas lainnya yang sekiranya mampu menunjang terhadap kepentingan dan kebutuhan kita sebagai seorang pelajar perantauan.

Kita sebagai makhluk sosial, akan selalu dihadapkan juga pada kebutuhan dan kepentingan orang lain, sehingga kebebasan ataupun kemerdekaan kita juga dibatasi oleh hak-hak orang lain.

Ketiga: Harus Memiliki Kemampuan Beradaptasi

Pelajar perantau yang datang ke daerah, Di mana tempat belajar itu menjadi wadah untuk mengasah potensi kita, maka yang perlu kita sadari bersama adalah bahwa masing-masing dari pelajar perantau itu berasal dari daerah yang berbeda-beda.

Baik perbedaan suku, ras, agama, bahasa, bahkan perbedaan kebiasaan yang perlu dijaga dan dihormati oleh kita.

Hakikatnya perbedaan tersebut merupakan sebuah kekayaan yang dimiliki oleh bangsa kita, bahwasanya kita berdiri ditanah yang dihuni oleh masyarakat plural.

Disinilah kemampuan kita untuk bisa melakukan adaptasi dengan pelajar lainnya, yang memang berasal dari daerah yang sangat berbeda dari diri kita.

Keempat: Harus Selalu Berpikir Positif dan Kreatif

Positive thinking adalah kebiasaan yang harus kita tanamkan dalam diri kita sendiri, karena positive thinking merupakan salah satu hal yang menjadi kesehatan jiwa kita.

Begitu pun dengan pelajar perantauan, tentu sudah harus terbangun dalam diri kita cara-cara berpikir positif, dengan tujuan untuk kepentingan diri kita sendiri, sehingga dengan positive thinking merupakan modal utama dalam setiap pergaulan.

Disamping harus positive thinking, kita sebagai seorang pelajar perantau juga dituntut untuk berpikir kreatif dan konstruktif, sebab ketika hidup dalam suatu perantauan itu membangun personal branding dan ketahanan menjalani kehidupan harus betul-betul survive.

Kelima: Harus Menjadi Pribadi yang Tidak Pernah Menyerah dengan Hharapan dan Impian yang Hendak untuk Dicapai

Setiap pelajar yang hidup di perantauan, semuanya memiliki harapan dan impian untuk dicapai, sehingga harus memiliki mental yang tidak menyerah dengan godaan yang bisa menghancurkan harapan itu sendiri.

Sudah cukup banyak pelajar perantau harus kembali dengan tangan kosong, sebab mereka menyerah dengan situasi dan kondisi dirinya untuk meraih impian yang sudah dicita-citakan.

Maka kemampuan bertahan dan tidak menyerah merupakan modal yang harus ditanamkan dalam diri kita, artinya "jangan pernah menyerah sebelum engkau menang".

Jangan pernah pulang sebelum engkau mendapatkan apa yang sudah menjadi harapan dan cita-cita yang sudah kau gantungkan sejak engkau melangkahkan kakinya untuk menimba ilmu pengetahuan di negeri orang.

Maka jangan pernah pulang dengan tangan kosong, dan harapan serta cita-cita terpaksa engkau kubur dalam-dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun