Baik perbedaan suku, ras, agama, bahasa, bahkan perbedaan kebiasaan yang perlu dijaga dan dihormati oleh kita.
Hakikatnya perbedaan tersebut merupakan sebuah kekayaan yang dimiliki oleh bangsa kita, bahwasanya kita berdiri ditanah yang dihuni oleh masyarakat plural.
Disinilah kemampuan kita untuk bisa melakukan adaptasi dengan pelajar lainnya, yang memang berasal dari daerah yang sangat berbeda dari diri kita.
Keempat: Harus Selalu Berpikir Positif dan Kreatif
Positive thinking adalah kebiasaan yang harus kita tanamkan dalam diri kita sendiri, karena positive thinking merupakan salah satu hal yang menjadi kesehatan jiwa kita.
Begitu pun dengan pelajar perantauan, tentu sudah harus terbangun dalam diri kita cara-cara berpikir positif, dengan tujuan untuk kepentingan diri kita sendiri, sehingga dengan positive thinking merupakan modal utama dalam setiap pergaulan.
Disamping harus positive thinking, kita sebagai seorang pelajar perantau juga dituntut untuk berpikir kreatif dan konstruktif, sebab ketika hidup dalam suatu perantauan itu membangun personal branding dan ketahanan menjalani kehidupan harus betul-betul survive.
Kelima: Harus Menjadi Pribadi yang Tidak Pernah Menyerah dengan Hharapan dan Impian yang Hendak untuk Dicapai
Setiap pelajar yang hidup di perantauan, semuanya memiliki harapan dan impian untuk dicapai, sehingga harus memiliki mental yang tidak menyerah dengan godaan yang bisa menghancurkan harapan itu sendiri.
Sudah cukup banyak pelajar perantau harus kembali dengan tangan kosong, sebab mereka menyerah dengan situasi dan kondisi dirinya untuk meraih impian yang sudah dicita-citakan.
Maka kemampuan bertahan dan tidak menyerah merupakan modal yang harus ditanamkan dalam diri kita, artinya "jangan pernah menyerah sebelum engkau menang".