Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Warga Resah, Wabah PMK Masih Melonjak Jelang Idul Adha

23 Juni 2022   16:56 Diperbarui: 23 Juni 2022   16:59 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang Idul Adha 1443 Hijriyah ini, wabah PMK yang menyerang kuku dan mulut hewan ternak masih terus melonjak, bahkan cukup banyak jumlahnya hewan ternak khususnya sapi yang banyak tidak tertolong, karena hewan tidak mau makan rumput kembali.

Cukup banyak warga peternak yang mengalami kerugian cukup besar akibat dari wabah PMK yang menyerang ternak mereka.

Sejumlah vaksin dan pengobatan secara tradisional pun dilakukan demi menyelamatkan hewan ternak yang terserang wabah tersebut, pasalnya wabah yang proses penularannya sangat cepat tersebut menyebabkan hewan ternak seperti terkena radang, dan tidak lagi mau makan rumput, sehingga penanganan pun harus betul-betul telaten.

Wabah PMK ini khususnya di Jawa Timur masih cukup tinggi, lebih khusus lagi di daerah Kabupaten Jember, sudah banyak peternak yang merugi sebab sapinya banyak yang mati akibat dari wabah PMK yang penularannya cukup cepat.

Walaupun tidak bisa dipungkiri banyak juga yang selamat, yakni hewan ternak yang segera diatasi oleh para pemiliknya.

Situasi ini tentu sangat berimbas pada hewan ternak yang hendak dibuat qurban, bahkan banyak pedagang dan peternak merugi akibat mewabahnya PMK yang cukup cepat menyerang kaki dan mulut, khususnya ternak sapi.

Bahkan dengan kondisi yang demikian mengakibatkan harga hewan ternak, lebih khusus sapi harganya menurun drastis.

Upaya dan ikhtiar baik warga sendiri maupun dari pemerintah sudah berupaya dengan kerasnya supaya wabah yang menyerang hewannyernak warga tersebut segera mungkin bisa diatasi dengan baik, sehingga warga tidak lagi resah dengan kondisi wabah PMK yang sangat cepat proses penularannya.

Peternak pun rela bermalam dengan hewan kesayangannya

Hewan ternak yang terjangkit wabah PMK memang harus ditangani dengan telaten, khususnya hewan sapi, sebab sapi yang sudah terjangkit wabah PMK, ia tidak mau makan, sehingga paternak harus betul-betul telaten supaya hewan ternaknya mau makan.

Para peternak pun rela begadang semalaman, dengan menyuapi hewan ternak yang terserang wabah, sambil lalu berharap dan berdoa, supaya hewan ternaknya bisa tertolong dan sehat kembali.

Saat ini warga tidak lagi berpikir tentang untung dan ruginya, tetapi lebih pada harap-harap cemas, supaya hewan cepat sehat dan kembali seperti semula.

Upaya vaksin dan penyemprotan pada kandang ternak pun juga terus dilakukan baik oleh peternak maupun oleh pemerintah setempat, supaya yang tidak tertular tetap sehat dan tidak terjangkiti wabah PMK.

Wabah PMK Menjelang Idul Adha 1443 Hijriyah

Anjloknya harga hewan ternak menjelang idul adha ini, menjadi kekhawatiran sendiri baik oleh pedagang dan peternak maupun oleh masyarakat secara umum.

Rasa was-was dan ragu pun juga menyelimuti masyarakat untuk mengkonsumsi hewan ternak, khususnya daging sapi.

Keresahan warga karena wabah PMK ini masih belum reda, sementara disisi yang lain dengan adanya wabah PMK ini, menjadikan hewan ternak yang hendak di qurbankan menjadi "langka" karena masih cukup banyak hewan ternak, khususnya sapi yang masih terjangkiti wabah tersebut.

Serangan wabah PMK yang begitu cepat ini, masyarakat peternak masih cukup optimis hewan ternaknya bisa sehat kembali seperti semula, sehingga para peternak tidak merasa was-was dan khawatir terhadap kondisi yang sedang melanda saat ini.

Oleh karena itu harapa dan dorongan dari pemerintah terhadap mewabahnya PMK yang menyerang hewan ternak ini bisa cepat berlalu, sehingga harga jual hewan ternak pun bisa pulih kembali seperti sedia kala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun