Para peternak pun rela begadang semalaman, dengan menyuapi hewan ternak yang terserang wabah, sambil lalu berharap dan berdoa, supaya hewan ternaknya bisa tertolong dan sehat kembali.
Saat ini warga tidak lagi berpikir tentang untung dan ruginya, tetapi lebih pada harap-harap cemas, supaya hewan cepat sehat dan kembali seperti semula.
Upaya vaksin dan penyemprotan pada kandang ternak pun juga terus dilakukan baik oleh peternak maupun oleh pemerintah setempat, supaya yang tidak tertular tetap sehat dan tidak terjangkiti wabah PMK.
Wabah PMK Menjelang Idul Adha 1443 Hijriyah
Anjloknya harga hewan ternak menjelang idul adha ini, menjadi kekhawatiran sendiri baik oleh pedagang dan peternak maupun oleh masyarakat secara umum.
Rasa was-was dan ragu pun juga menyelimuti masyarakat untuk mengkonsumsi hewan ternak, khususnya daging sapi.
Keresahan warga karena wabah PMK ini masih belum reda, sementara disisi yang lain dengan adanya wabah PMK ini, menjadikan hewan ternak yang hendak di qurbankan menjadi "langka" karena masih cukup banyak hewan ternak, khususnya sapi yang masih terjangkiti wabah tersebut.
Serangan wabah PMK yang begitu cepat ini, masyarakat peternak masih cukup optimis hewan ternaknya bisa sehat kembali seperti semula, sehingga para peternak tidak merasa was-was dan khawatir terhadap kondisi yang sedang melanda saat ini.
Oleh karena itu harapa dan dorongan dari pemerintah terhadap mewabahnya PMK yang menyerang hewan ternak ini bisa cepat berlalu, sehingga harga jual hewan ternak pun bisa pulih kembali seperti sedia kala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H