Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menjajaki Politik Kolaboratif Menuju Pilpres 2024

23 Juni 2022   11:11 Diperbarui: 23 Juni 2022   11:22 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para ketua umum partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo, Sumber : detikNews.com

Indonesia sebagai negara yang sangat majemuk yang terdiri dari ras, suku, dan keyakinan yang berbeda-beda, merupakan suatu kekayaan yang luar biasa yang dimiliki oleh bangsa ini, mengapa demikian ? Kare a memang faktanya meski terdapat beragam perbedaan baik keyakinan maupun adat istiadat, tidak lantas menjadikan bangsa ini tercerai berai, dan masih tetap memegang kebhinekaan sebagai simbol persatuan.

Pilihan presiden masih cukup jauh dan masih cukup lama, tetapi hiruk pikuk dalam panggung perpolitikan di negeri ini sudah mulai riuh dan rame. Begitu pun dengan partai politik sebagai organisasi yang menjadi wadah untuk menampung aspirasi rakyat juga sudah mulai memanaskan mesinnya untuk mencari-cari calon pemimpin untuk pilpres 2024.

Dalam konstek saat ini kita sadari betul bahwa bangsa yang majemuk ini memang dibawah kendali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai partai pemenang, sekaligus partai penguasa.

Presiden Joko Widodo (JOKOWI), sebagai seorang negarawan cukup mampu untuk merangkul semua para pemangku kepentingan untuk membangun stabilitas politik nasional, hal tersebut tentu manjadi catatan tersendiri bagi kita semua.

Tetapi pak Jokowi sebagai presiden yang memiliki hak progatif untuk memilah dan memilih para menterinya yang tergabung dari beberapa partai, bukan berarti bisa mendikte kepentingan partai untuk membentuk kekuatan pada pemilu 2024.

Di Internal partai pendukung Jokowi, nampaknya sudah saling menjajaki antar partai untuk membentuk dan membangun kekuatan sendiri dalam rangka meraih kemenangan pada pemilu yang akan datang.

Para Ketum partai pendukung Jokowi pun sudah mulai membangun camistri untuk melakukan koalisi, seperti Gerindra dan PKB, Nasdem dan PKS, dan juga partai yang lain yang sudah merapatkan barisan mempersiapkan diri untuk pemilu 2024.

PDI- P akankah menjadi partai pemenang dan penguasa pada pemilu 2024?

Dibeberapa catatan survey yang beredar saat ini, PDI-P sebagai partai yang besar masih menduduki peringkat pertama Berkaitan dengan elektabilitasnya, mampukan PDI-P mempertahan posisi tersebut? 

Tentu semua bisa berubah dalam hitungan bulan, bahkan jika PDI-P tidak memiliki kemampuan menganalisa calon presiden yang hendak menggantikan posisi pak Jokowi, sangat dimungkinkan PDI-P akan menjadi partai oposisi, seperti jamannya pak SBY dulu.

Soal bagaimana PDI-P hendak memenangkan kembali pada percaturan politik 2024, semua sangat bergantung pada strategi dan kemampuan partai tersebut untuk melahirkan pemimpin yang memang benar-benar di cintai oleh rakyatnya.

Sementara disisi yang lain partai Nasional Demokrat (NasDem) dengan tegas sudah mengeluarkan tiga nama yang cukup berpotensi menjadi calon presiden 2024, yakni Anis Rasyid Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo, ketiganya adalah sosok yang cukup berpotensi menjadi RI 1 .

Dari beberapa analisa yang berkembang saat ini, potensi calon presiden dengan elektabilitas tertinggi masih bertahan di tiga nama, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anis Baswedan. Sementara yang sudah sangat memenuhi syarat yakni Prabowo Subianto, karena beliau sudah memiliki kendaraan sendiri yakni partai Gerindra, sementara Anis Baswedan dan Ganjar Pranowo masih sangat bergantung pada partai Politik yang hendak merekomendasikan beliau untuk menjadi Bakal calon Presiden 2024.

Wait and see, maka kita tunggu saja perkembangan berikutnya, karena dialam demokrasi ini, semua bisa berubah dengan begitu cepatnya.

Politik kolaboratif sedang gencar dipadukan

Kondisi politik di negeri kita memang sangatlah menguras energi, baik pikiran, tenaga maupun financial, karena memang kos politik di negeri kita badgetnya cukuplah fantastis, sehingga semua partai akan bekerja keras untuk mendapatkan kemenangan pada pemilu yang akan datang.

Momentum pilpres 2024 ini, memang menjadi sorotan yang begitu tajam, karena calon presiden tidak ada yang dari incumbent, sehingga partai politik pun akan terus melakukan silaturahmi dan komunikasi untuk saling menjajaki membangun hubungan yang harmonis, sehingga mampu bekerja sama menuju hajat pilpres 2024.

Seluruh partai yang cukup potensial terus melakukan penjajakan demi tercapainya suatu tujuan bersama, yakni mengantarkan putra-putri terbaik bangsa, untuk menjadi calon pemimpin bangsa yang cukup plural ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun