Nahdlatul Ulama sebagai organisasi kemasyarakatan dengan ribuan bahkan jutaan pengikut di seluruh Indonesia, tentu sangat besar pengaruhnya untuk ikut serta dalam melegtimasi kekuasaan.
Bukan tidak mungkin NU memberikan kekuatan yang sangat menentukan bagi keberlangsungan proses demokrasi di negeri kita, karena pengikutnya begitu besar untuk menentukan proses pemilu tahun 2024.
Jika dikaitkan dengan perihal politik, memang tidak bisa kita pungkiri masih menjadi desas-desus dan tanda tanya, akan kemana arah PBNU yang akan di nahkodai oleh Gus Yahya ?
Dengan resminya Gus Yahya menjadi ketum PBNU, tentu pola dan sinergisitasnya akan sangat berbeda dari sebelumnya, dimana latar belakang Gus Yahya sendiri yang merupakan Kader HMI Cabang Yogyakarta, memberikan sinyal positif bahwasanya HMI dan NU bukanlah lawan yang harus selalu berseberangan, seperti anggapan-anggapan pada umumnya.
Tetapi beliau yang merupakan kader NU tulen, pernah berproses di tubuh HMI, artinya semakin menguatkan bagi pergerakan Gus Yahya untuk menyatukan dua kekuatan sekaligus.
Hal tersebut akan menambah dan menjadikan NU secara elektoral akan memberikan dampak yang masife baik bagi kader HMI maupun bagi kader NU untuk bersatu menuju Indonesia Baru, itu merupakan modal yang kuat untuk menjadi senjata pada pilpres 2024.
Hamil di tubuh NU dan terlahir dari Rahim HMI
Siapa yang tidak mengakui bahwasanya Gus Yahya yang berdarah biru itu terlahir dan besar di pondok pesantren Rembang yang cukup masyhur dan disegani.
Tetapi dalam perjalanan kehidupan beliau yang sangat dekat dengan Alm. KH Abdurrahman Wahid, ketika beliau menjabat presiden itu, tentu sidah sangat diakui oleh banyak kalangan.
Ketika beranjak remaja dan dewasa Gus Yahya juga berproses di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta, sehingga beliau memiliki dua kekuatan sekaligus untuk disatukan dalam rangka bersama-sama membangun Negeri ini.
Artinya bahwa NU dan HMI ibarat Paman dan Ponakan yang harus saling mengasihi, meskipun tidak bisa dipungkiri HMI sebagai organisasi kemahasiswaan bersifat independen, baik independen secara etis maupun independen secara organisatoris.