Manuver Golkar Pasca Presiden Jokowi Memberi Lampu Hijau
Terlepas apakah Ganjar akan di jadikan RI 1 atau wakilnya, itu urusan nanti, namun manuver Golkar sebagai partai yang cukup tua telah memantik kecemburuan partai berlambang Banteng tersebut, meski selama bebera bukan belakangan, sosok Ganjar yang terkesan di anak tirikan.
Momentum tersebut menjadi senjata yang indah untuk dimainkan, karena minyak goreng sudah mendidih beragam isu pun mulai di goreng.
Siapakah yang menggoreng ? Yang jelas ada skenario Nasional yang terus dimainkan hingga menuju pemilu 2024.
Para pengamat memberikan analisa dan hasil dari pengamatannya, meski hal itu belun tentu benar, begitu pun dengan rakyat mulai desas desus, siapakah sosok yang pantas untuk menggantikan Jokowi melanjutkan estafet kepemimpinan di kancah Nasional.
Akankah langkah Ganjar Semulus Langkah Pak Jokowi ?
Jika Gubernur Jawa Tengah ini di representasikan seperti pak Jokowi, tentu saja situasinya sangatlah berbeda dari pemilu 2014 dan 2019, karena di tubuh PDI-P sendiri sudah ada Puan Maharani yang di persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.
Puan Maharani yang merupakan Putri Kandung Megawati selaku ketua Umum PDI-P, tentu saja mengharapkan putrinya untuk mengikuti Jejak sang ketua umum.
Sehingga sejak awal sudah mulai muncul baragam baleho yang terpasang di sudut-sudut kota, membranding Ketokohan Puan Maharani di kancah Nasional.
Namun apa mau dikata, baleho dan berbagai aktifitas yang mencitrakan Puan justru tidak menunjukkan kenaikan elektabilitasnya semakin baik, bahkan nama Puan Maharani masih belum masuk pada tokoh 10 besar hasil survey Indikator.
Dan kader PDI Perjuangan yang cukup tinggi tidak lain adalah Ganjar Pranowo, akan tetapi ditengah menghangatnya dinamika politik, justru Ganjar terkesan dianak tirikan, sehingga menyebabkan terjadinya polarisasi baik di tubuh partai maupun simpatisan dari partai penguasa tersebut.