"Jika sudah tiada baru terasa sedihnya"
Begitulah simpul kesedihan bagi orang yang sedang dilanda kehilangan, bukan hilang karena mati atau di curi orang, kehilangan karena memang di jual sebab adanya kebutuhan yang mengharuskan hewan kesayangan pun terpaksa dijual.
Memelihara hewan, ada rasa kebahagiaan tersendiri, apalagi hewan yang sudah sangat disayang layakya seperti keluarga.
Hidup di sebuah desa, disamping mengelola dan merawat bumi dengan bercocok tanam, juga beternak salah satu pilihan yang sudah menjadi kebiasaan secara umum dalam kehidupan masyarakat desa.
Begitu pun kami yang tak terpisahkan dari hidup dan kehidupan dalam lingkup sosial masyarakat, juga memelihara ternak yang di kelola secara tradisional, sebab masih banyak memiliki keterbatasan.
Beternak hewan sudah menjadi hobi yang cukup melekat dalam masyarakat kami, sehingga kami pun tidak lepas dari kebiasan masyarakat yang juga hidup dari pertanian dan peternakan, salah satunya memelihara sapi.
Memelihara hewan ternak merupakan rutinitas yang dilakukan setiap hari, disamping memberikan rasa kebahagiaan tersendiri, memelihara hewan ternak ini juga untuk menambah pundi-pundi keuangan, karena hewan ternak ini mudah dijual dan bisa menambah penghasilan.
Ada banyak manfaat memelihara hewan ternak dalam kehidupan kita, beberapa manfaatnya adalah :Â
Memelihara hewan ternak menjadi hiburan yang menyenangkanÂ
Ada banyak macam jenis hewan ternak yang bisa kita pelihara, salah satunya memelihara dan merawat sapi ternak.
Secara umum hewan ternak yang dipelihara oleh masyarakat adalah sapi Limosin-Simental, yakni hewan ternak untuk memproduksi daging.
Dengan memelihara sapi Limosin yang memang khusus untuk memproduksi daging, prosesnya lebih cepat, yakni dalam durasi tiga bulan jika perawatannya tepat dan benar, maka akan menghasilkan lebih banyak cuan.
Kunci dari memelihara hewan ternak adalah kesabaran, dan merawat ternak dengan sebaik mungkin, sehingga akan mempercepat produksi daging dari hewan ternak itu sendiri.
Jika sudah sayang terhadap hewan peliharaan, tentu hati terasa begitu berat untuk melepaskan, meski sudah di jual rasanya masih utuh dalam pandangan dan masih terngiang-ngiang, namun apa boleh buat, karena adanya kebutuhan, ya terpaksa di jual.
Merasa kehilangan tentulah cukup berat di hati
Sudah setahun yang lalu, kami memelihara hewan ternak, yang menurut kami hewan ternak tersebut sangatlah bagus, dan bobot tubuhnya sudah hampir satu ton.
Namun karena ada kebutuhan yang mendesak, ya mau apalagi, terpaksa di jual meski dalam hati masih terasa berat.
Cukup sekali saja merasa kehilangan, dan jangan sampai untuk kedua kalinya, karena itu ssngatlah berat di hati.
Oleh karenanya mencintai dan menyayangi apapun di dunia ini, cukup dipikiran saja, dan jangan di bebankan pada hati, karena terasa sakit.
Memang kehilangan hewan ternak, meski prosesnya dijual karena terpaksa, tetap saja rasanya belum percaya, hewan yang kita rawat dengan baik hilang dari pandangan.
Memelihara Hewan, ada rasa bahagia dalam hatiÂ
Sedih memang merasa kehilangan itu, meski prosesnya karena terpaksa di jual untuk memenuhi kebutuhan.
Dengan memelihara hewan yang sudah menjadi rutinitas setiap hari, saat sudah tiada akan hewan yang kita ternak, masih terasa melekat dalam pandangan ketika datang menghampiri kandang, tempat dimana kita kerap memberika makan dan minum dengan hewan yang kita pelihara, bahkan secata reflek, terkadang hewan peliharaan kita ajak bicara, meski kita tidak pernah tahu bahasa mereka.
Memelihara dan merawat hewan ternak disamping menjadi hiburan, memang ada rasa bahagia tersendiri didalam hati, sehingga ketika hewan ternak kita sudah tiada, rasa kehilangan itu masih membekas dalam hati, meski prosesnya karena terpaksa di jual.
