"Momen peringatan hari pahlawan Nasional tahun 2021, seyogianya menjadi peringatan atas perjuangan para pahlawan kita yang telah gugur di Medan juang untuk memerdekakan bangsa ini dari penindasan yang telah ratusan tahun terjajah oleh bangsa lain"
Jika dahulu para pahlawan yang telah berjuang dengan bambu runjing untuk melawan para penjajah karena penindasan dan kerja paksa yang dilakukan oleh bangsa lain, kini saatnya kita harus menjadi pahlawan bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.
Setiap tanggal 10 November diperingatinya jari pahlawan yang ke 76 tahun ini, tidak lain bertujuan untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa para pahlawan kita yang telah menyerahkan harta dan nyawanya untuk kemerdekaan bangsa ini.
Selanjutnya para generasi penerus ini, di momen hari pahlawan Nasional 2021, haruslah menjaga dan merawat bangsa kita dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Serta bagaimana menjaga kebhinekaan ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang plural.
Baca Juga : (RTC) Nak Jangan terburu-buru pulang, sebelum dagangannya habis terjual
Begitu besarnya jasa para pahlawan kita yang telah gugur di Medan juang, sehingga menjadi beliau yang telah berpulang kerahmatullah untuk selalu di kenang dan menjadi inspirasi dalam kehidupan kita di zaman sekarang.
Begitu banyaknya para pahlawan bangsa kita, tidak hanya meninggalkan kenangan dan cerita, namun juga meninggalkan ajaran-ajaran kehidupan yang tentunya menjadi inspirasi bagi hidup dan kehidupan kita.
Seperti Ki Hajar Dewantara, salah satu pahlawan kita yang berjuang untuk meletakkan dasar-dasar ilmu pendidikan yang sampai saat ini ajarannya masih tersemat dalam dunia pendidikan kita, bahkan menjadi ajaran dasar begi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia dengan beragam konsepnya yang telah di manfaatkan oleh generasi penerusnya.
Oleh karenanya momen hari pahlawan yang ke 76 tahun, merupakan momen untuk mengenang dan mengikuti ajaran dan langkah para pejuang kita, meski kondisi zaman sudah berbeda, maka hal positif yang perlu kita tiru yakni :
Menjaga persatuan dan kesatuanÂ
Bangsa kita di kenal oleh bangsa lain, karena konsep persatuan dan kesatuan masih cukup melekat di tengah masyarakat kita, meski masyarakat kit adalah masyarakat yang plural.
Perbedaan keyakinan, bahasa, sosial budaya, bukan lantas menjadi suatu pertentangan yang harus di besar-besarkan.
Justru dengan semakin banyaknya perbedaan menjadi khazanah kekayaan yang unik dan tidak dimiliki oleh bangsa lain.
Persatuan dan kesatuan di tengah-tengah perbedaan merupakan konsep yang di cetuskan oleh para pahlawan dan pendiri bangsa ini. Disinilah pentingnya bagi kita semua sebagai penerus dari pada leluhur untuk tetap menjaga dan melestarikan kebhinekaan di tengah-tengah masyarakat yang plural.
Membangun kerukunan dan gotong royong di tengah-tengah kehidupan yang pluralÂ
Sering kita melihat fakta dilapangan, bahwa bangsa lain berusaha membenturkan perbedaan sebagai sebuah persoalan yang mengkhawatirkan.
Bahkan yang kerap menjadi sorotan adalah persoalan keyakinan dan Pancasila sebagai dasar negara, pada hal hakekatnya keyakinan masyarakat kita dengan pancasila berjalan beriringan dan tidak ada pertentangan di dalamnya, bahkan tidaklah elok jika dipertentangkan.
Dalam sejarah bangsa kita yang terdiri dari ratusan pulau, sosial budaya, bahasa, yang mayoritas masyarakatnya berkeyakinan Islam, sudah sejak dahulu kala konsep kerukunan dan gotong royong ini menjadi landasan hidup dalam sosial masyarakat.
Sehingga dengan persatuan dan kesatuan dan terus memupuk kerukunan antar ummat beragama, serta saling menghormati dan hidup dengan gotong royong merupakan konsep yang sudah di ajarkan sejak zaman dahulu, meski pun faktanya saat ini konsep tersebut terus memudar, karena ada situasi dan kondisi zaman yang sudah berubah.
Jadilah pahlawan bagi diri sendiri dan orang - orang di sekitar kitaÂ
Siapapun bisa menjadi pahlawan yang bisa di kenang dan dibanggakan, baik oleh kerabat maupun orang lain.
Menjadi pahlawan dalam skala kecil, yakni menjadi orang yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Dalam konstek ini menjadi pahlawan bagi diri, dan kerabat kita yang setiap hari terus berjuang dan memperjuangkan hidup dan kehidupan ini menjadi lebih baik, tentu itu adalah pahlawan, meski tidak harus di kenang dalam skala yang lebih besar.
Menjadi orang yang bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat di sekitar kita, pada hakekatnya kita sudah berusaha untuk menjadi pahlawan kehidupan, meski tidak harus di kenang atas jasa-jasa yang telah kita lakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H