Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

{RTC} Nak Jangan Terburu-buru pulang, Sebelum Dagangannya Habis Terjual

7 November 2021   21:58 Diperbarui: 8 November 2021   15:05 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mereka adalah Pahlawan kehidupan, mencari nafkah dengan berjualan | ilustrasi : bombastis.com

Saat pak guru sedang asyik-asyiknya menjelaskan pelajaran sejarah tentang perjuangan para pahlawan kita, tiba-tiba bel pun berbunyi, karena sekolah tatap muka hanya sekali saja, anak-anak pun di persilahkan untuk langsung pulang setelah selesai pelajaran..

Toni pun beranjak keluar dari kelas, namun tidak langsung pulang, karena Toni harus menjual gorengannya hingga habis, karena jika gorengan habis, Ibu Toni bisa beli beras.

Tidak jauh dari sekolah itu, Toni masih menjajakan gorengannya, dengan model seperti biasanya berteriak,,,,gorengan...gorengan...lima ratusan masih enak dan nyaman,,,kata Toni sambil menawarkan kepada orang yang sedang berlalu lalang, namun tak satu pun dari mereka yang melirik dagangan Toni..

Karena masih belum terjual habis, Toni masih belum berani pulang, Karena pesan si ibu, "nak jangan pulang dulu, sebelum dagangannya habis terjual"

Eh...Toni kok belum pulang ?,,tiba-tiba ada suara yang Toni kenal,,oh...iya pak, gorengan saya masih belum terjual habis,,sahut Toni, yang ternyata adalah guru Toni yang mengajarkan sejarah di kelasnya tadi.

Emangnya kenapa kalo belum terjual habis ? Tanya pak guru pada Toni, karena Toni menjalankan amanah dari ibu pak, dan juga klo gorengannya belum habis, bisa tidak makan kami pak, kata Toni pada gurunya.

Emangnya tinggal berapa gorengan Toni ? Tanya pak guru, masih sekitar 40 biji pak, jawab Toni,..oh iya sudah bungkus semua kata pak Guru, saya yang beli,,,tanpa ragu pun Toni segera mengambil 4 kantong plastik, lalu membungkus gorengannya per 10 biji dalam satu bungkusnya..

Ini Ton uangnya, kata pak guru kepada Toni,,oh iya pak,,terima kasih banyak ya pak,,,balas Toni kepada gurunya yang telah memborong seluruh dagangannya,,sekarang Toni segera pulang dan langsung di berikan kepada ibunya..

Tanpa banyak basa basi Toni pun mencium tangan gurunya dan langsung pulang kerumahnya, dan ternyata pak guru memberikan uang 50.000 tanpa meminta kembalian,,,Alhamdulillah kata Toni berbarengan dengan ibunya saat sudah di rumahnya.

Cerita ini murni fiksi belaka, nama dan tempat bukanlah yang sesungguhnya...selamat hari pahlawan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun