"Beberapa waktu lalu viralnya surat pernyataan tiga orang anak yang bersepakat memutuskan untuk menitipkan orangtuanya di Yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah, karena anak merasa tidak mampu menjaga dan merawat orangtuanya, disamping ada kesibukan yang luar biasa sehingga merasa tidak mampu mengurus orangtuanya. Sang anak dalam surat pernyataan tersebut memasrahkan kepada Yayasan mulai dari perawatan, dan jika pun meninggal memasrahkan pula untuk pengurusan jenazah dan pemakamannya"
Hal tersebut diatas merupakan fenomena sosial yang terjadi di zaman sekarang, terlepas ada penilaian pro dan kontra atas penitipan orangtua di Panti jompo, namun hal ini merupakan fenomena yang menggelitik hati dan pandangan, sebab menitipkan orangtua "terkesan mengabaikan pengabdian seorang anak kepada orangtuanya", walaupun tidak bisa dipungkiri kembali lagi pada alasan anak dan niatnya yang tulus dan baik untuk menitipkan orangtuanya, karena alasan tidak mampu dan kesibukan yang luar biasa.
Tetapi jika melihat pada surat pernyataan anak pertama, kedua, dan ketiga yang bersepakat menitipkan orangtuanya di Griya Lansia Khusnul Khatimah,di kecamatan Wajak, kabupaten Malang itu, dan membaca isi pernyataannya, tentu menimbulkan pro dan kontra.
Isi surat pernyataan tersebut bisa dilihat di sini, tiga orang anak yang sama-sama beranggapan tidak mampu merawat orangtuanya, sehingga harus di titipkan kepada Griya Lansia mulai dari perawatan, dan jika meninggal dunia pun di pasrahkan untuk pengurusan jenazah dan pemakamannya.
Sebagai orang muslim, tentu melihat hal tersebut dari perspektif Islam, cukuplah tabu, mengapa demikian ? Karena merawat dan menjaga orangtua adalah kewajiban dan sebaik-baiknya perbuatan, sungguh pada dasarnya tidaklah elok memasrahkan perawatan sampai pengurusan jenazah kepada orang lain, dalam hal ini lembaga yang memang fokus mengurus lansia, kecuali lansia tersebut tidak memiliki keturunan sama sekali.
Dalam konstek Islam, mengurus orangtua adalah sebaik-baiknya perbuatan dan merupakan ibadah setelahnya sholat, sehingga merawat dan menjaga orangtua sendiri meruapakan ibadah yang sangatlah besar pahalanya.
Karena pada hakekatnya, perbuatan kita tidaklah sebanding dengan apa yang sudah beliau perjuangkan, mulai ketika di dalam kandungan, merawat, dan membesarkan kita sampai saat ini dengan tujuan hanya semata-mata untuk kebahagiaan kita.
Tetapi kembali lagi pada persoalan diatas, tentunya kita haruslah bijak memutuskan untuk menitipkan orangtua di Panti Jompo, jika memang ada alasan kuat dan darurat yang memang mengharuskan menitipkan orangtua di Griya Lansia.
Lebih baik di panti Jompo, dari pada orangtua terlantar
Terkadang orangtua cukup kekeh untuk tinggal sendirian tanpa ada yang mengurusi, sementara anak-anaknya sudah tinggal jauh di kota lain, tentu hal tersebut menjadi alasan kuat untuk menitipkan orangtua di Panti Jompo, supaya ada yang ngurusi dan merawatnya.
Tetapi jika orang tua mau di ajak oleh kita dan diurusi sendiri oleh anak-anaknya, kenapa tidak hal itu dilakukan oleh anak sendiri, karena ikatan emosional anak dan orang tua itu sangatlah kuat, dan tentu orangtua tidak akan merasa sungkan jika di rawat oleh anaknya sendiri.
Lagi-lagi anak haruslah bijak dalam memutuskan sesuatu, terutama memutuskan untuk menitipkan orangtua di Panti jompo.
Tentunya anak harus mempertimbangkan seluruhnya, termasuk mempertimbangkan perasaan orangtua, yang terkadang orangtua beranggapan sebagai orang yang sudah tidak penting, sehingga dijauhkan dari anak cucunya.
Walau bagaimanapun anak wajib merawat dan menjaga orangtuanya
Cinta dan kasih sayang orangtua kepada anak-anaknya pada hakekatnya seluas samudra yang tak terbatas, karena anak adalah buah hati dan jantungnya orang tua.
Pada hakekatnya tidak ada anak yang tidak mampu menjaga orangtuanya, semuanya mampu, namun karena situasi dan kondisi yang beragam sehingga memunculkan alasan ketidakmampuan menjaga dan merawat rang tua, sehingga memasrahkan orang tua ke panti Jompo.
Disinilah sebenarnya Tuhan sedang menguji kita, karena ujian Tuhan bisa datang dari mana saja, termasuk menguji kita melalui orangtua, yang memang banyak faktanya dilapangan, orang tua tingkah dan pikirannya sudah kembali ke masa anak-anak, sehingga menguji kesabaran kita untuk merawatnya.
Apapun itu, berbakti kepada orangtua meruapakan keharusan yang wajib dijalani, karena tanpa mereka kita bukanlah siapa-siapa di dunia ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H