Dikutip dari laman kompas.com, Keluarganya tanda tangan tidak mau ngerawat. Ada dokumennya. Alasannya karena tidak mampu," kata Nur Hadi di Griya Lansia Husnul Khatimah.
Arief Camra yang merupakan ketua Yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah Malang membenarkan hal tersebut, sekaligus yang mengunggah surat pernyataan itu di media sosial, hingga surat pernyataan itu menjadi viral.
Alasan tidak mampu merawat karena masing-masing memiliki kesibukan,npada hakekatnya bukankah alasan yang rasional, walau bagaimanapun seorang anak pasti mampu menjaga dan merawat orang tuanya yang sedang dalam kondisi sakit.
Tidak ada Orang tua, mengeluh meminta balasan kepada anaknya
Menjaga dan merawat orang tua yang sudah memasuki lansia, meruapakan keharusan dan kewajiban bagi anak-anaknya, karena pada hakekatnya anak belum bisa membalas kebaikan orang tua yang telah membesarkan, mendidik, dan menafkahi.
Memang orang tua tidak akan pernah menuntut atau meminta balasan yang setimpal atas perjuangan yang selama ini dilakukan.
Tetapi selama anak masih memiliki hati nurani di dalam dirinya, seperti apapun kondisi dan situasi orang tua, pastinya akan tetap di jaga dan di rawat hingga akhir hayat.
Viralnya surat pernyataan di media sosial itu memberi pelajaran kepada kita semua, bahwasanya hal itu tidaklah patut untuk dilakukan terhadap seorang anak kepada orang tuanya, sebab sentuhan anak merawat orang tua merupakan obat yang paling manjur untuk kesembuhan dan kesehatan orang tua.
Fenomena sosial orang tua di Titipkan di panti Jompo sebagai sebuah tindakan hilangnya nilai-nilai kemanusiaan dalam diri
Panti Jompo yang mengurusi lansia, karena memang banyak fakta bahwa lansia itu tidak memiliki keturunan, sehingga tidak ada yang merawatnya, tentu hal tersebut sangat wajar dan menjadi suatu keharusan.
Tetapi ketika anak menitipkan orang tuanya ke panti jompo karena alasan memiliki kesibukan masing-masing, penulis pikir hal itu sudah tidak lazim adanya.