Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Kemunculan Manusia Silver di Kota-kota Besar, Sebuah Potret Keprihatinan

29 September 2021   12:28 Diperbarui: 29 September 2021   12:32 1610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Manusia silver yang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa yang baru-baru ini sempat viral dimedia sosial, sebagai fenomena yang cukup memprihatinkan, pasalnya manusia silver ini dengan cara mngecat tubuhnya dan berkatifitas untuk mengemis, merupakan potret kemiskinan yang cukup banyak terjadi di kota-kota besar"

Beberapa waktu yang lalu jagad Maya dihebohkan oleh manusia silver yang tertangkap oleh satpol PP, bahkan manusia silver tersebut di ketahui sebagai mantan seorang polisi.

Sungguh cukup memprihatinkan melihat fenomena sosial munculnya manusia silver sebagai seorang pengemis dijalanan yang kini banyak memenuhi kota-kota besar.

Dikutip dari laman kompas.com, munculnya manusia silver itu terjadi di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan beberapa kota besar lainnya.

Manusia Silver yang berprofesi sebagai seorang pengemis ini tidak hanya puluhan orang saja, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat bahwa kemunculan manusia Silver ini ratusan orang mencari nafkah dengan menjadi manusia silver.

Di DKI Jakarta manusia Silver ini tercatat setidaknya ada 189 keluarga yang menjadi manusia Silver, mereka hidup dijalanan, berteduh dengan membuat rumah kardus, di kolong jembatan dan lain sebagainya.

Sebuah fenomena sosial munculnya manusia silver, yakni tubuhnya yang di olesi dengan cat berwarna silver dengan tujuan untuk mencari nafkah.

Sementara menurut pakar kesehatan bahwa tubuh yang di olesi dengan cat berwarna silver sangatlah bahaya bagi kesehatan tubuh.

Fenomena manusia silver inj bagi kesehatan tubuh manusia mulai dari yang ringan dengan terkena penyakit kulit atau gatal-gatal, cat yang menutupi lubang pori-pori sampai pada penyakit yang membahayakan jiwa seperti kangker dan radang pernafasan.

Munculnya manusia silver sebagai fenomena sosial dan mulai mejamur di kota-kota besar, menurut analisa penulis.

Pertama besarnya efek pandemi selama dua dekade menyebabkan sistem perekonomian masyarakat yang tidak stabil 

Pandemi covid 19 sejak September 2019, dan tersebar ke belahan dunia, termasuk di Indonesia pada tahun 2020, menyebabkan berbagai sektor sangatlah terdampak, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah.

Dengan adanya wabah yang melanda di negeri ini, sehingga pemerintah menerapkan kebijakan mulai dari PSBB sampai dengan PPKM untuk memutus mata rantai penyebaran, menyebabkan perekonomian masyarakat cenderung tidak stabil, sehingga berdampak pada perilaku sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Munculnya manusia silver yang tercatat oleh pemerintah tidak hanya puluhan warga, bahkan mencapai ratusan jiwa mencari nafkah dengan memoles cat warna silver ke tubuhnya.

Tentu saja hal tersebut salah satu sebabnya efek domino Pandemic yang menyebabkan perubahan sistem baik secara sosial maupun dalam konstek perekonomian.

Kedua banyaknya perusahaan yang harus gulung tikar 

Begitu luar biasanya dampak Pandemic ini bagi kehidupan masyarakat, terutama masyarakat menengah kebawah, bahkan sebelumnya ketika penerapan PPKM secara ketat banyak masyarakat yang putus asa dengan membentangkan bendera putih sebagai simbol menyerah.

Disamping itu pula banyak perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan secara besar-besaran, bahkan perusahaan BUMN seperti Krakatau Steel yang baru-baru ini melakukan pengurangan sampai 60%.

Disinilah salah satu munculnya fenomena manusia silver yang mencari nafkah dengan cara mengemis dan tubuhnya dilumuri dengan cat berwarna silver.

Ketiga bagaimana pemerintah menanggulangi fenomena sosial, yakni munculnya manusia silver ? 

Terlepas apakah karena menutupi rasa malu, sehingga harus melumuri tubuh dengan cat warna silver, kemudian bekerja dengan cara meminta-minta, entahlah..pastinya hal tersebut cukup berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Ditengah keprihatinan manusia silver mulai dsri anak-anak sampai pada orang dewasa, tentu saja pemerintah turut hadir untuk menanggulangi fenomena sosial tersebut, dan mencari jalan terbaik bagi hidup dan kehidupan manusia silver ini yang mulai menjamur di kota-kota besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun