Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mempertahankan Kerugian Sama Saja dengan Bunuh Diri

28 September 2021   07:55 Diperbarui: 28 September 2021   07:59 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mempertahankan kerugian sama saja dengan bunuh diri | ilustrasi : tempo.co

"Sejumlah peternak di Kabupaten Blitar rencananya hari ini, Selasa 28/09/2021 akan melaksanakan aksi bagi-bagi telur di sejumlah titik di Kabupaten Blitar sebagai bentuk aksi keprihatinan atas ketidakseimbangan antara pakan ternak yang melambung tinggi, dan harga telur yang murah" 

Dikutip dari laman kompas.com, Sebanyak 25.000 butir telur yang hari ini akan dibagikan disejumlah titik di kabupaten Blitar sebagai bentuk aksi keprihatinan para peternak telur yang terus mengalami kerugian, sebab antara harga pakan dan telur yang tidak berimbang.

Masyarakat Blitar sebagai peternak yang cukup besar di Jawa Timur, melakukan aksi keprihatinan sebagai bentuk keresahan dan kekhawatiran, sebab mempertahankan beternak ayam telur dengan kondisi seperti saat ini sama saja dengan bunuh diri.

Menurut salah satu peternak di kabupaten Blitar, Mempertahankan beternak ayam petelur, sama saja dengan mempertahankan kerugian dalam kondisi yang tidak seimbang.

Masyarakat peternak ayam petelur di kabupaten Blitar berkisar 4.500 sampai 5.000 peternak, sehingga perharinya masyarakat peternak membutuhkan pakan untuk ternak berkisar 1000 ton.

Dalam aksi bagi-bagi telur tersebut yang rencananya akan di kemas sebanyak 5.000 kantong dengan berat seperempat kilogram, dengan kisaran 2,25 ton yang akan di bagikan kepada masyarakat secara gratis sebagai bentuk protes atas nasib para peternak ayam petelur.

Aksi tersebut akan dilakukan di sepanjang jalan di depan Pemkab Blitar dan beberapa ruas jalan lainnya.

Aksi bagi-bagi telur gratis |ilustrasi : jatimnow.com
Aksi bagi-bagi telur gratis |ilustrasi : jatimnow.com

Disamping aksi bagi-bahk telur oleh peternak ayam di kabupaten Blitar sebagai aksi keprihatinan atas kondisi peternak yang tidak berimbang tersebut, aksi melepas ayam ternak di kabupaten Blitar juga akan dilakukan di depan Pemkab Blitar.

Baca Juga : Ditengah Situasi tak menentu, ini 3 tantangan terberat bagi pelaku UMKM

Rencana aksi pelepasan ayam ternak tersebut sejumlah 200 ekor sebagai simbol bahwa para peternak akan terus tertekan jika mempertahankan ayam ternak, dan yang ada hanya akan melanjutkan kerugian sebab ketidakstabilan harga pakan, dan anjloknya harga telur.

Disamping melakukan aksi bagi-bagi telur gratis di sepanjang jalan pemkab Blitar, masyarakat peternak ayam petelur juga akan melakukan bazar murah telur yang akan dilaksanakan di sepanjang jalan mulai dari pemkab Blitar sampai kantor DPRD kabupaten Blitar.

Dari aksi keprihatinan masyarakat peternak ayam petelur tersebut merupakan fenomena sosial dan ekonomi dimasa Pandemic ini, sehingga kondisi tersebut pemerintah harus hadir ditengah-tengah masyarakat yang sudah mulai "frustasi" dengan usaha yang dibangunnya selama bertahun-tahun lamanya.

Tingginya harga pakan ternak 

Sentrat dan jagung merupakan salah satu pemicu ketidakseimbanban pakan ternak, dan rendahnya harga telur yang menyebabkan para peternak merasa frustasi dengan kondisi saat ini, sehingga aksi keprihatinan di depan Pemkab Blitar segera dilaksanakan.

Tentu kondisi tersebut menjadi sorotan semua pihak, tidak hanya pemerintah pemkab Blitar saja, tetapi seluruh elemen pemerintahan, terutama pemerintah pusat yang memiliki regulasi kebijakan secara struktural.

Hal itu merupakan dampak regulasi ekonomi secara struktural, sehingga harga pakan yang melambung tinggi tidak sepadan dengan penjualan telur yang di hasilkan oleh para peternak ayam petelur.

Bertahan Usaha ternak sama saja dengan mempertahankan kerugian 

Itulah yang dirasakan oleh para paternak ayam petelur di kabupaten Blitar saat ini, sehingga tidak heran aksi melepas 200 ekor ayam ternak sebagai sebuah simbol keprihatinan atas kondisi para peternak saat ini.

Dengan mempertahankan ternak, sementara harga pakan yang melambung tinggi, maka akan membuat kerugian secara sistematis bagi peternak, sehingga dengan kondisi tersebut menyebabkan para peternak merasa frustasi ditengah ketidakstabilan harga pakan dan penjualan telur.

Pemerintah harus turut hadir memberikan solusi atas kondisi keresahan para peternak ayam petelur 

Ditengah pemulihan ekonomi nasional dengan melandainya kasus Pandemic covid 19 ini menjadi sebuah harapan untuk kembali bangkit.

Tetapi hal itu tidaklah sejalan bagi peternak ayam petelur di kabupaten Blitar, pasalnya mempertahankan peternakan sama saja dengan mempertahankan kerugian.

Oleh karenanya pemerintah harus hadir untuk memberikan solusi terbaik bagi para peternak ayam petelur di kabupaten Blitar, sehingga usaha peternakan tidak mengalami keterpurukan pada sektor perekonomian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun