Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies Rasyid Baswedan: Popularitasnya Semakin Tinggi, Serangan Lawan Politiknya Semakin Kencang

24 September 2021   08:56 Diperbarui: 26 September 2021   21:23 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semakin tinggi tingkat popularitasnya, semakin kuat lawan politik hendak menjegalnya | ilustrasi: Tirto.id

"Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dalam beberapa pekan ini terus mendapatkan sorotan dan serangan dari berbagai kubu lawan yang berseberangan politik dengannya, Dinamika Politik pun semakin kuat dan kencang menerpa sang Gubernur" 

Aroma politik pada pemilu tahun 2024 jalannya masih panjang dan cukup jauh, namun dinamika dan roda politik kian kencang melaju ke arah pilihan presiden.

Penawaran tokoh untuk menjadi kandidat pilpres 2024 kian bermunculan, mulai dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies Baswedan yang mendapatkan serangan dari barbagai pihak, mulai dari demonstrasi hak interpelasi formula E meski berada di zona PPKM Level 3, sampai serangan sebagai seorang pemimpin pembohong yang di lontarkan oleh PLT Partai Solidaritas Indonesia Giring Ganesha.

Di media sosialnya giring menyebut Anies sebagai pemimpin pembohong dan tidak layak menjadi calon presiden tahun 2024, terlepas dari semua itu kekecewaan PSI terhadap Anies sesungguhnya sudah terakumulasi sejak kekalahan Ahok pada Anies di Pilgub DKI Jakarta.

Sementara itu dalam hal dinamika politik tidak ada lawan dan musuh yang abadi, begitupun sebaliknya, tidak ada kawan dan teman yang abadi, semuanya bergerak secara dinamis dan berubah sesuai dengan kepentingannya masing-masing.

Tetapi yang perlu digarisbawahi bahwa pentingnya melihat dan memandang politik sebagai suatu strategi yang dinamis dan keberadaannya yang objektif.

Serangan PSI dan Demonstrasi di depan kantor DKI Jakarta, dengan menamakan diri sebagai kelompok Jakarta bergerak beberapa pekan yang lalu, yang sempat di bubarkan oleh Polsek Jakarta, publik pun sudah membaca bahwa bahwa lawan-lawan politik Anies Baswedan semakin kencang menyerang untuk membunuh langkah Anies di tengah naiknnya popularitas sang Gubernur menuju pilpres 2024.

Artikel ini tidak sedang membela siapapun, termasuk gubernur DKI Jakarta yang kian popular di mata masyarakat Nusantara, namun beberapa hal yang memang perlu untuk dianalisa terkait perkembangan politik terkini.

Kebijakan Anies Rasyid Baswedan Yang Cenderung Kontroversial

Gubernur DKI Jakarta yang hendak melaksanakan pekan olahraga Formula E, mendapatkan sorotan dan pertentangan dari berbagai pihak, baik dari partai politik, sebagian masyarakat Jakarta, atau ormas yang berseberangan tentu akan menyerang Anies dengan sedemikian rupa karena memiliki pandangan dan kepentingan politik yang berbeda.

Beberapa kebijakan Anies yang di anggap mubadzir dalam realisasinya dan dianggap hanya menghabiskan uang negara menjadi polemik tersendiri ditengah kawan maupun lawan politiknya.

Kebijakan Anies yang dianggap cenderung kontroversial tersebut tentu mengundang aksi dan reaksi yang kian memuncak di tambah kepopularan sang gubernur yang juga ditengarai akan masuk bursa pilpres 2024, tentu saja menjadikan lawan-lawan politiknya semakin gerah saja.

Beberapa lembaga Survei Menunjukkan Popularitas Anies Kian bersinar 

Dibeberapa lembaga survey nama Anies Baswedan selalu bersanding dengan Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Ketiga tokoh tersebut saling berurutan dan saling merubah dari waktu ke waktu.

Nama Anies Rasyid Baswedan pun kian melambung dengan berbagai sorotan, kritik dan demonstrasi yang kian masif akhir-akhir ini.

Segala macam cara pun pasti akan dilakukan untuk menutup kran popularitas seorang Anies, mulai dari yang objektif sampai ke yang subjektif.

Semua dilakukan tentu untuk menghentikan langkah politik Anies pada bursa pilpres 2024 yang saat ini, dinamika politiknya kian kencang.

Sejauh perjalanan politik Anies Baswedan, mulai menjadi pendukung pak Jokowi pada periode yang pertama, diangkat menjadi Mendikbud, dan yang terakhir maju dalam Pilgub yang didorong oleh Gerindra dan PKS, merupakan langkah dalam perjalanan politik Anies yang mengalami tren kenaikan.

Meski tidak bisa dipungkiri riak-riak politik dengan semakin populernya nama Anies di panggung politik Nasional menjadikan lawan-lawan politiknya semakin gamang untuk bertarung dengan Anies, meski saat ini Anies maupun Ganjar yang kedua tokoh tersebut sama-sama memiliki popularitas yang tinggi, namun keduanya tidak memiliki kendaraan politik.

Meski Popular Anies Belum Memiliki Kendaraan Politik untuk Maju pada pilpres 2024

Popularitas, integritas, dan kredibilitas seorang Anies sebagai pemimpin Nasional memang sudah tidak di ragukan lagi, namun dalam dinamika politik semuanya bisa berubah seiring dengan waktu, bahkan politik surprise dari sebuah skenario besar kerap menjadi tanda tanya.

Walau pun ada desas desus dari awal Partai Nasionalis Demokrat (NasDem), partai besutan Surya Paloh yang pasang dada untuk Gubernur DKI tersebut, tetapi semuanya masih proses dan perlu melakukan analisa yang lebih dalam dan menyeluruh terhadap sosok Gubernur DKI tersebut.

Karena memang problem yang cukup dominan bagi seorang Anies untuk melaju ke Pilpres 2024 adalah rekomendasi partai politik, dan politik itu sendiri dinamis dan terus mengalami perubahan dan perkembangan seiring berjalannya waktu, begitu pun dengan partai politik yang hari ini mengkritisi Anies dengan keras, sangat mungkin  kedepannya bisa mendukung Anies, jika kepentingan politiknya memiliki kesamaan visi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun