Sesuai dengan janjinya ketika di awal berkuasa, bahwa Taliban akan melindungj kaum perempuan dan memberikan ruang yang sama antara laki-laki dan perempuan akankah janjinya terwujud?
Dunia International kembali menyoroti Taliban sebagai penguasa Agmfganistan, setelah di ketahui ada kemunduran mengenai pemenuhan hak asasi kaum perempuan.
Meski janji Taliban akan memberikan ruang yang sama dalam konstek aturan Islam, namun sejauh ini kaum perempuan di Negara yang bari di kuasai tersebut masih belum menunjukkan ruang yang sama terhadap perempuan, bahkan lebih ironis lagi justru masih terjadi diskriminasi massal terhadap kaum hawa ini.
Gejolak sosial masih terus berlanjut di Afganistan dimana pemerintahan Taliban yang di sinyalir akan sama dengan pemerintahan terdahulu, dimana Taliban yang sempat berkuasa sebelum pemerintahan presiden Ashraf Ghani.
Jika pemerintahan Taliban dengan kekerasan dan Intimidasi terhadap penduduk Afganistan, masih terus dilakukan, maka sangat mungkin rakyat Afganistan akan terus melakukan perlawanan dan pertumpahan darah bisa saja akan terulang kembali.
Taliban dan pemerintahannya di AfganistanÂ
Taliban berkuasa di Afganistan, dan pemerintahannya masih cukup segar untuk menjadikan Afganistan negara yang sejahtera dan inklusive, itulah harapannya.
Tetapi sepertinya janji itulah hanya akan menjadi kenangan yang tak akan terealisasi, sebab warganya sudah merasa tidak aman, apalagi kaum perempuan yang di sinyalir akan mendapatkan diskriminasi.
Keterlibatan kaum perempuan dalam struktur pemerintahan di Afganistan menjadi salah satu bukti bahwa perempuan di anggap tidak memiliki peran terhadap pembangunan sebuah bangsa.
Disamping para perempuan hak-haknya sudah mulai terabaikan dan Taliban mengalami kemunduran dalam konstek pemenuhan hak yang sama terhadap kaum perempuan ini.
Dengan demikian kaum Gender harus terkungkung dan hidup di bawah tekanan yang justru akan di anggap tidak manusiawi.