Meski menuai kontroversi dan mencuatnya hak interpelasi dari fraksi PDI-P dan PSI, tidak lantas menyurutkan kebijakan dan agenda pelaksaan formula E tersebut, sehingga adanya hak interpelasi itu merupakan panggung bagi Anis untuk menjelaskan secara detai dan rinci atas kebijakannya yang diambil di ujung jabatannya.
Kebijakan Gubernur DKI Jakarta untuk melaksanakan formula E itu memang cukup kontroversial, karena masih dalam kondisi pemulihan ekonomi pasca Pandemic.
Terlepas dari kontroversi dan perang urat saraf itu, gubernur Anis Baswedan untuk melaksanakan kegiatan tersebut tentunya sudah dengan kajian dan diskusi yang matang, mengingat kegiatan formula E, bisa jadi kegiatan fantastis yang akan mengundang para penggemar formula, dari berbagai negara, dan pastinya ada skenario yang menguntungkan dan menjadikan keuangan daerah semakin meningkat.
Sejauh yang kita lihat dan amati tentu saja kebijakan pelaksanaan kegiatan formula E yang rencananya akan dilaksanakan tahun 2022, bukan kebijakan konyol semata yang akan menghabiskan anggaran dan uang Negara, bisa saja dengan pelaksaan kegiatan formula E itu, aja semakin memperkuat pendapatan daerah.
Dengan demikian, melihat kondisi tersebut alangkah eloknya jika berpositif thingking saja atas kebijakan gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan, karena seorang Anis tidak akan membuat suatu kebijakan konyol yang sia-sia, pastinya semuanya sudah diperhitungkan dengan baik dan matang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H