"Politik terus berjalan dinamis meski berada di zona Pandemic, trik dan strategi terus bergulir dari para politisi untuk menaiki tahta RI 1 tahun 2024, sejumlah perangkat pun terus dibenahi dan dipersiapkan untuk melakukan kompetisi menjadi orang nomor 1 di Negeri ini"
Presiden ke 7 Joko Widodo yang akrab dengan panggilan pak Jokowi, sudah menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya selama dua periode, meski berbagai isu yang berkembang mengenai jabatan Presiden yang terindikasi adanya perubahan pada UUD 1945 untuk menjadikan jabatan presiden bisa sampai tiga periode, namun hal tersebut rasanya cukup mustahil untuk direalisasikan.
Jabatan presiden yang bisa dirubah melalui sidang MPR RI, menjadi tiga periode, pastinya akan mendapatkan sorotan dan penolakan dari berbagai pihak, dan hanya akan menjadi bom waktu bagi pak Jokowi beserta partai pengusungnya.
Roda politik terus bergerak secara dinamis, hal yang tidak mungkin, bisa menjadi sangat mungkin, begitu pula dengan jabatan presiden.
Tetapi dilihat dari berbagai aspek, jabatan tiga periode itu menjadi hal yang sangat tidak mungkin, karena hanya akan membunuh regenerasi kepemimpinan dalam kancah politik nasional.
Mengkaji mengenai capres dan cawapres 2024, tingkat elektabilitas tetinggi saat ini masih di raih oleh Menteri pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, dimana beliau berkompeti mulai tahun 2009 saat di gandeng oleh Megawati Soekarno Putri menjadi Cawapresnya.
Dalam perjalanan dalam karir politiknya mantan Danjen Kopassus itu kembali berkompetisi pada tahun 2014 dengan pak Jokowi yang hasilnya di menangkan oleh Jokowi- Jusuf Kalla sebagai Presiden dan wakil presiden waktu itu.
Rekam jejak mantan danjen Kopassus itu kembali lagi berlaga dalam pilpres tahun 2019, pak Jokowi yang berpasangan dengan K.H. Maruf Amin, dan Prabowo Subianto berpasangan dengan Sandiaga Uno, dan pilpres serentak itu pun usai dengan kemenagan pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden hingga detik ini.
Akankah Prabowo Kembali lagi berkompetisi pada bursa pilihan presiden dan wakil presiden tahun 2024 ?
Baca Juga :Â Jokowi End Game, Layu Sebelum MekarÂ
Sangatlah mungkin pak Prabowo akan kembali lagi berlaga, karena beliau disamping sudah sangat berpengalaman dalam kancah politik nasional, dan juga memiliki kendaraan politik yang bisa mengusungnya dengan melihat tingkat elektabilitas keterpilihannya.
Dilansir dari detik.com, Survey yang di lakukan oleh Fixpoll, dengan menyodorkan 20 nama tokoh Nasional sebagai capres dan cawapres tahun 2024, dengan responden sebanyak 1.240 orang, dengan metode random sampling, dan tingkat margin errornya 2,89 %Â
Hasil survey yang dilakukan oleh Fixpoll tersebut, Prabowo Subianto dengan elektabilitasnya mencapai 20, 7 %, menyusul diurutan kedua Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perolehan 15,2 %, dan di urutan ketiga Gubernur DKI Jakarta Anis Rasyid Baswedan dengan tingkat Elektabilitasnya mencapai 12, 8 %.
Dari survey yang dilakukan oleh Fixpoll menunjukkan bahwa Prabowo Subianto, merupakan sosok yang masih memiliki pengaruh dan dukungan yang kuat dari publik, meski situasi tersebut bisa berubah seiring dengan bergulirnya waktu.
Sebagai salah satu kandidat kuat dalam bursa capres 2024, Nama Prabowo Subianto terus di dengungkan oleh partai dan kader Gerindra, tentu saja dari berbagai aspek Prabowo Subianto ini memiliki modal yang cukup untuk kembali lagi berlaga pada kompetisi untuk menjadi RI 1 tahun 2024.
Tetapi perlu digaris bawahi, bahwasanya politik itu bergerak secara dinamis, meski prediksi hari ini Menhan Prabowo Subianto di urutan pertama dalam survey yang dilakukan oleh Fixpoll, entah esok hari hal itupun bisa berubah dengan sangat tajam.
Oleh karena itu politik, taktik dan strategi dalam kancah permainan untuk mencapai suatu kekuasaan tentu menguras banyak energi, materi, serta narasi yang bagus untuk mendapatkan simpati dan empati rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H