Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Terjebak HTS, Kenali 5 Tanda-Tandanya

20 Agustus 2021   07:26 Diperbarui: 20 Agustus 2021   07:41 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena hubungan tanpa status (HTS) bukanlah hal yang tabu di tengah masyarakat, ilustrasi : hellosehat.com

"Hubungan Tanpa Status (HTS) bukan hal yang tabu lagi di tengah masyarakat, pasalnya hubungan ini seperti hubungan pertemanan yang di balut dengan rasa suka, namun masih enggan untuk berkomitmen"

Ada banyak model hubungan tanpa status ini di tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat mulai dari teman tapi mesra, merasa komunikasinya nyambung saja, dan yang lebih banyak adalah pasangan merasa nyaman dan bahagia meski tanpa ada status apapun yang mengikatnya.

Hubungan Tanpa Status (HTS) ini jika dibiarkan hanya akan menjadikan hubungan tanpa arah, dan juga hendak dibawa kemana hubungan tersebut.

HTS ini tidak hanya menjebak kaula muda saja, namun di tengah kehidupan masyarakat umum hal tersebut juga banyak terjadi, dan hubungan itu hanya di sandarkan pada rasa kenyamanan saja.

Untuk itu jika anda terjebak pada HTS, maka kenalilah ciri-cirinya sebagai berikut : 

1. Tidak pernah di kenalkan pada kedua orang tua 

Terjebak pada hubungan tanpa status, bukan lagi febomena yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, HTS ini bahkan bisa berubah menjadi hubungan terlarang, dan jika hal itu terjadi maka akan mengarah pada perselingkuhan.

HTS merupakan hubungan yang sudah dianggap biasa dan hal itu banyak terjadi dimana-mana.

Terbangunnya cinta dan kasih sayang, karena seringnya bertemu dan melakukan aktifitas bersama-sama, sehingga tidak bisa dipungkiri HTS ini kerap terjadi dimana-mana.

Tidak hanya di tengah masyarakat, di dunia kerja pun hal itu juga kerap terjadi, pasalnya HTS ini di sandarkan atas dasar suka sama suka dan rasa kenyamanan saja.

Dengan dasar suka tanpa ada jalinan dan komitmen yang jelas, maka HTS ini merupakan hubungan yang rapuh.

Maka tidak heran kemudian, jika HTS ini menjadikan suatu hubungan dalam rangka mencari kebahagiaan semata, tanpa ada kejelasan untuk mengarungi hidup yang lebih serius lagi.

Jika HTS sudah terjadi, tentu untuk saling mengenalkan pada kedua orang tua masing-masing pasangan, amatlah sulit, bahkan hal itu nyaris tak akan pernah terjadi.

2. Tidak Pernah Membahas masalah komitmen 

Pasangan yang terjebak pada HTS, sangat jarang sekali membahas masalah komitmen dan arah hidup yang hendak di capai.

Masalah komitmen seperti sesuatu yang menakutkan, sehingga ketika berbicara komitmen, pasti salah satu pihak akan cenderung menghindarinya.

Membahas masalah komitmen, seperti sesuatu yang tabu, bahkan ada kecenderungan ketika salah satu pihak membahasnya, kerapkali dialihkan pada pembahasan yang lain, sehingga membahas komitmen untuk jenjang dan arah hidup yang lebih jelas lagi nyaris tak pernah terjadi.

Baca Juga : Kisah Kasih di Pulau Dewata, Pelajaran dari Nur Khamid dan Alexandria Robinson 

Sementara disisi yang lain, setiap pasangan menginginkan suatu hubungan berlanjut pada jenjang yang lebih serius lagi.

Jika anda terjebak pada HTS ini, maka akan cukup sulit untuk membahas komitmen, tentang arah sebuah hubungan pada jenjang yang lebih serius, maka suatu hubungan cukup di HTS saja, yang penting sama-sama bahagia, begitulah kira-kita HTS itu terjadi.

3. Hanya salah satu pihak yang sering menghubungi 

Hubungan Tanpa Status (HTS) menjadi suatu hungan yang cukup di ragukan, karena hubungan yang demikian tidak menemukan arah yang jelas.

Terjalinnya HTS ini, seringkali hanya salah satu pihak yang sering menghubunginya, mengingat hal itu sebagai sebuah hubungan yang tidak serius, namun disisi yang lain, terkesan hanya di PHP in saja.

Maka ketika anda terjebak pada HTS, maka bersiap-siaplah untuk tidak melanjutkan hubungan tersebut, pasalnya HTS itu merupakan ketidaksiapan salah satu pihak untuk menjalin komitmen yang lebih serius lagi pada hubungan yang jelas.

4. Datang hanya ketika butuh 

Orang yang menjalin HTS, hakekatnya saling membutuhkan satu sama lain, karena hubungan itu terjalin di dasarkan pada saling rasa suka dan nyaman berada disisi masing-masing pasangan.

Namun hal itu pun juga tidak bisa dipungkiri, semakin lama berhubungan semakin tidak menemukan kejelasan arah yang hendak di capai.

Datang dan berkencan, layaknya teman yang akrab, saling curhat, bercanda ria, dan intinya yang penting saling bahagia.

Itulah HTS yang bisa melanda siapa saja, dan dimana saja.

5. Sering hilang kabar 

Hubungan tanpa status ini, layaknya teman yang akrab saja, meski HTS itu juga dibumbuj rasa cinta, kasih sayang, dan saling memperhatikan satu sama lain, namun ujungnya tetap saja tidak ada kejelasan mau di bawa kemana hubungan tersebut.

Maka orang yang menjalin HTS, tidak heran jika di kemudian hari seringkali tidak ada kabar, dan tidak saling menghubungi satu sama lain, karena problemnya adalah, bahwa keduanya masih sama-sama saling meragukan atas jalinan hubungan yang masih belum jelas arah dan tujuannya.

Itulah 5 tanda, jika kita terjebak pada HTS yang sudah bukan hal tahu lagi di tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun