"Sejak pandemi covid 19 melanda belahan dunia, banyak perubahan kegiatan yang diberlakukan untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus yang cukup berbahaya tersebut, tak terkecuali kegiatan yang selalu dilaksanakan oleh pemerintah mulai dari tingkat pusat sampai ditingkat pedesaan harus sejenak terhenti karena wabah masih belum bisa dipastikan akan berakhir"
Sebelum adanya pandemi, ketika sudah memasuki bulan kemerdekaan, yakni bulan Agustus, dimana bangsa Indonesia yang sebentar lagi akan merayakan kemerdekaan dengan cara yang sederhana karena masih dalam situasi pandemi, dengan tetap memakai protokol kesehatan, menjadi pemandangan yang sudah tidak biasa.
Tidak ada lagi keramaian dan perayaan menyambut hari kemerdekaan seperti dahulu, sepi karena tidak ada lagi kompetisi yang nyata, seperti perlombaan di pojok-pojok kampung.
Saat ini merayakan kemerdekaan, seperti merayakan kenangan, cukup dilakukan di setiap rumah bersama keluarga.
Sudah tidak ada lagi lomba lari karung, lomba makan krupuk, lomba sepakbola, lomba bola voli, lomba menggigit sendok yang diatasnya ada kelereng, lomba panjat pinang, lomba gerak jalan, dan lomba-lomba yang edukatif lainnya.
Kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke 76 ini, seperti lilin yang diterpa angin, terhempas dan padam, laksana kenangan yang hanya ada dalam ingatan.
Baca Juga :Â Bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu berdikari
Kemeriahan menyambut kemerdekaan, terhempas oleh pandemi, diam tak ada perayaan, semua terhenti karena ada rasa khawatir penyebaran, jika melakukan kerumunan.
Sebagai negara yang terdiri dari berbagai macam pulau, adat-budaya, rasa, keyakinan, bahasa merupakan kekayaan yang wajib untuk dijaga dan dilestarikan.