Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

5 Pola Dasar Melatih Kesabaran pada Anak yang Perlu Orangtua Ketahui

7 Agustus 2021   07:16 Diperbarui: 11 Agustus 2021   23:38 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua melatih kesabaran anak (Shutterstock via kompas.com)

"Di era yang serba instan, bukan tidak menutup kemungkinan anak gampang emosi apalagi jika keinginannya tidak segera terpenuhi. Tentu saja hal tersebut bikin hati orangtua kesal melihat putra-putrinya tidak sabaran."

Pandemi ini telah membawa dampak pada sulitnya perekonomian, meski berbagai skenario bantuan telah diterapkan oleh pemerintah, bukan lantas memberikan kecukupan atas perputaran perekonomian masyarakat, itu pun bagi masyarakat yang beruntung mendapatkan bantuan.

Sementara di sisi yang lain, bagi masyarakat yang kurang beruntung mendapatkan bantuan, hal tersebut menjadikan masyarakat harus lebih berpikir dan kerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Begitu pula dalam sebuah keluarga yang masih memiliki putra atau putri yang mana memiliki situasi doyan jajan dan membeli mainan. Tentu saja menjadikan pola asah dan asuh serta bimbingan orangtua dalam mendidik anak-anaknya menjadi sebuah keharusan di tengah keterbatasan.

Anak merupakan aset terbesar dalam sebuah keluarga, kehadiran mereka merupakan anugerah yang wajib untuk disyukuri dan merupakan amanah dari Tuhan yang maha kuasa.

Di zaman yang serba cepat ini, bagaimana seharusnya orangtua mengasuh, mendidik, dan mengajari anak untuk bisa sabar dalam bersikap, bahkan ketika keinginannnya tidak terpenuhi?

Beberapa tips di bawah ini, barangkali bisa menjadi referensi untuk mendidik anak lebih bersabar lagi dalam menghadapi berbagai macam situasi dan kondisi.

1. Orangtua atau pendidik harus lebih sabar dalam mengajari anak untuk bersabar 

Jika menuruti kemauan anak secara terus menerus, maka anak bisa melonjak bahkan tidak sabaran ketika segalanya dipenuhi oleh orangtua, sehingga hal itu menjadi pola yang kurang mendidik terhadap anak.

Bagaimana seharusnya orangtua bersikap ketika anak selalu bersikap manja saat permintaannya sudah terbiasa dipenuhi oleh orangtua? 

Di sinilah pentingnya peran orangtua, bahwa mereka juga harus diberi masalah untuk dihadapi, sehingga mereka akan berpikir untuk menyelesaikan masalah yang diberikan orangtua.

Anak ketika hanya dinasehati dengan kata-kata itu tidaklah cukup, bahkan cenderung tidak akan didengarkan oleh anak itu sendiri.

Sebagai orangtua yang baik, pastinya harus mengajari anak dengan sikap dan contoh. Sikap yang sabar menjadi contoh bagi anak dan ada kecenderungan untuk ditiru.

2. Memberikan pemahaman 

Mengenalkan serta memberi pemahaman atas segala situasi yang terjadi di sekitar kita, tentu saja teramat penting adanya. 

Anak yang sudah mengerti dengan maksud dan bahasa orangtua, sedikit demi sedikit akan memahami situasi yang terjadi di lingkungannya sendiri.

Memahami mereka memang tidaklah mudah, butuh waktu dan proses yang harus dijalani.

Dengan memberi contoh yang lembut serta tutur bahasa yang indah, tentu menjadi pelajaran bagi anak dalam bersikap dan berkomunikasi karena anak akan terus belajar dari lingkungan yang ada di sekitarnya.

3. Pelajaran hidup ada dalam keluarga dan ajari mereka untuk bersikap sabar sejak dini

Kehidupan dalam keluarga merupakan pendidikan yang nyata dan secara langsung akan dipelajari oleh anak itu sendiri.

Anak merupakan perekam terhebat di dunia, apa yang mereka dengar, dirasakan, dilihat, pasti mereka akan menirunya dengan sekasama.

Jika yang dijiplak adalah hal yang positif, tentu saja menjadi kebaikan bagi anak itu sendiri. Namun ketika yang dijiplak adalah hal negatif, tentu menjadi pola asuh yang keliru dan dapat membekas di jiwa anak.

Keluarga jika diibaratkan sekolah, maka seorang ibu adalah guru pertama dan utama dalam keluarga itu, sehingga perannya tidak tergantikan oleh siapapun.

Seorang ibu merupakan pendidik sejati bagi anak-anaknya, bahkan mereka mengajari putra-putrinya sejak mereka terbangun sampai anak hendak tertidur kembali.

4. Ajari kedisiplinan pada anak 

Mengajari kedisiplinan pada anak sangatlah penting adanya bahkan sebaiknya diajari sejak dini, karena kedisiplinan itu akan mengajari anak untuk menghargai waktu.

Mengapa penting kedisiplinan? Di sinilah pola yang harus diterapkan oleh orangtua untuk bisa belajar membagi waktu bagi anak.

Kapan waktunya bermain dengan gawai, belajar, dan mengaji, dan kapan seharusnya istirahat.

Memang tidaklah mudah membagi waktu bagi anak dalam kesehariannya, karena waktunya yang seringkali berubah bagi anak, namun setidaknya tetap berusaha yang terbaik bagi anak itu sendiri.

Mendidik anak tidak perlu keras, namun harus tegas, sehingga sikap orangtua harus tetap fleksible dan demokratis bagi putra-putrinya.

5. Memberi ruang pada anak untuk menunggu

Salah satu pola yang juga bisa diterapkan oleh orangtua untuk putra atau putri mereka adalah dengan cara memberi ruang untuk menunggu.

Menunggu memang adalah hal yang menjengkelkan dan menjenuhkan, tetapi dengan cara yang demikian akan menjadikan anak untuk lebih sabar lagi, ketika keinginannya tidak langsung terpenuhi.

Dengan cara inilah, orangtua secara tidak langsung telah mendidik anak-anaknya untuk bersikap lebih sabar untuk mendapatkan sesuatu, sehingga sikap tersebut akan dibawa oleh mereka ketika sudah dewasa nantinya.

Dengan demikian lima pola dasar tersebut setidaknya bisa menjadi dasar pola asah dan asuh bagi anak untuk membangun karakter sabar dalam menghadapi kehidupan saat ini, nanti dan yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun