"Bertautnya cinta dalan hati, antara satu orang dan yang lainnya, bukan berarti tidak menimbulkan masalah, justru hal tersebut seperti perang dunia ketiga, dikala pergolakan batin menjadi debaran yang tak terbantahkan"
Manusia dalam hidup dan kehidupannya sudah ada garis takdir yang tidak bisa di pungkiri, Jodoh, rejeki, dan maut sudah ditentukan oleh yang maha kuasa, namun setiap manusia haruslah tetap ikhtiar dan berdoa supaya keinginannya bersatu dengan kehendak Tuhan yang kuasa, sehingga terjadilah harapan itu menjadi sebuah kenyataan dalam hidup.
Begitu pula dengan cinta, jika belum menjadi jodoh yang di gariskan oleh Tuhan, meski sudah menjalin hubungan sepuluh tahun lamanya, pada akhirnya kandas jua, bahkan kerapkali kita berpikir telah menjaga jodohnya orang lain,..sungguh nasib baik belum berpihak.
Tentang cinta, dan pertautan hati mungkin siapapun pernah mengalami hal tersebut dengan jalan cerita yang berbeda, meski hati pernah patah, tapi setidaknya pernah bahagia dengan orang yang masih belum berjodoh dengan kita.
Pernah suatu ketika dalam sebuah perantauan yang jauh dari sanak famili, penulis merasakan jatuh hati akibat seringnya bercanda dengan gadis tersebut, taruhlah gadis itu bernama DPS, nama samaran, DPS ini awalnya hanya teman akrab yang menjadikan penulis sebagai teman curhatnya, mulai dari persoalan keluarga, hobinya yang mendaki gunung, sampai pada seorang cowok yang mengejarnya dengan segala cara, tapi DPS tidak menyukai cowok tersebut karena temperamen.
Dari sering curhat itulah, siang malam selalu ngobrol dengan asyiknya, tanpa terasa kita berdua menjadi Teman serasa pacar, pada akhirnya ya layaknya seorang pacar yang tak terpisahkan.
Sementara cowok yang menyukai DPS, taruhlah namanya HR, dengan beebagai macam cara terus mendekati DPS, namun hal tersebut tidaklah berhasil, karena DPS telah menjatuhkan pilihannya pada teman curhatnya.
Hari berganti Minggu, dan Minggu pun berganti bulan, hubungan DPS dan teman curhatnya semakin lengket, bak perangko tak terpisahkan.
Kisah ini berjalan selama tujuh bulan lamanya, teman curhatnya yang sudah seperti pacarnya sendiri, tidak mendapatkan restu dari orang tua DPS, karena orang jauh, sementara HR, terus menempeli kedua orang tua DPS, bahkan tanpa sepengetahuan DPS orang tuanya telah bertemu dengan orang tua HR, membahas perjodohan itu.