Indonesia tidak hanya kaya akan budaya dan tradisi, namun semangat toleransi antar budaya dan keyakinan masih dipegang teguh oleh bangsa ini.
Meski berbeda ya adat, budaya, dan keyakinan tidak lantas menjadikan masyarakat Indonesia bercerai berai, namun perbedaan itu menjadi semangat untuk terus menyongsong rasa persatuan dan kesatuan.
Seperti pepatah dalam qoidah fughiyah yang artinya : "memelihara nilai-nilai lama yang baik, dan mengadopsi nilai baru yang lebih baik"Â bahwasanya nilai-nilai lama yang baik yang sudah lama dipelihara dan dilestarikan oleh masyakat Nusantara ini, tetaplah untuk dipertahankan, dan tentu saja masyarakat juga harus terbuka dengan nilai baru yang lebih baik.
Berdikari dari segala tindakan Imprealisme dan neokolonialismeÂ
Penjajahan dan penindasan terhadap bangsa yang besar ini, masih cukup membekas dihati sanubari para generasi penerusnya.
Dimana sejarah telah mengungkap fakta-fakta kekejaman dan penindasan bangsa lain yang telah menjajah negeri ini ratusan tahun lamanya.
Tentu bangsa Indonesia harus menolak dengan keras bentuk-bentuk penindasan dan imprealisme di tubuh bangsa tercinta ini.
Imprealisme terhadap kedaulatan politik, ekonomi, budaya, bahkan pada keyakinan yang sudah berkembang di Negeri ini.
Tidak hanya hal itu saja, masih banyak bentuk imprealisme yang harus ditolak dengan keras termasuk adu domba sesama ummat, perang melawan hoax, dan penindasan lainnya yang harus terus dilawan.
Berdikari tanpa harus mengurangi kerja sama dengan negara lain
Bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu berdiri diatas kaki sendiri, inilah dasar negara dan konsep kebangsaan yang di harapkan oleh Soekarno, yang merupakan peletak dasar bangsa Indonesia.