Rasa optimis dalam diri merupakan sebuah anugerah dan kekuatan positif, dan sangatlah penting untuk di sebarkan dalam lingkungan sekitar kita, sehingga rasa optimis itu pun juga mempengaruhi terhadap hidup orang lain".
"
Ditengah situasi yang belum menentu, terkadang rasa pesimis menjadi hantu karena ada tekanan baik dalam kehidupan sosial masyarakat, tekanan ekonomi yang juga berdampak pada aspek kesehatan bai fisik maupun mental.
Sejatinya membangun rasa optimis dalam diri, tentu saja harus dilakukan setiap saat, tidak harus menunggu momentum, karena hidup dan kehidupan ini terus berjalan kedepan.
Saat ini bangsa Indonesia tidak sedang baik-baik saja, karena pandemi masih belum kunjung berakhir, dimana banyak pertahanan masyarakat yang sudah melemah sebab PPKM masih terus di lanjutkan.
Pandemi ini merupakan ujian yang berat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, karena situasi ini tidak hanya terjadi di negeri ini, namun juga terjadi di belahan dunia yang telah banyak masyarakat dunia meregang nyawa.
Kembali pada bangsa kita tercinta, yakni Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, ras, agama dan bahasa, dengan di tandai bahasa yang satu yakni Bahasa Indonesia sebagai pemersatu dan mempererat tali persaudaraan ditengah pandemi, tentu saja optimisme nasional haruslah di galakkan dalam situasi yang tidak menentu.
Menyambut hari kemerdekaan republik Indonesia yang 76 tahun, yang jatuh pada Selasa, 17/08/2021, merupakan momen kebangkitan yang harus di dengungkan rasa nasionalisme dan optimisme ditengah pandemi yang masih belum berakhir ini.
Dua tahun berjalan, momentum kemerdekaan inindi tengah pandemi yang masih melanda, tetapi terpenting adalah memupuk rasa optimis melawan pandemi dengan konsep gorong royong, dan selalu menebar rasa optimis, sehingga kita semua terbebas dan merdeka dari pandemi ini, dan kembali pada kehidupan New normal.
 Bagaimana menumbuhkan rasa optimis dalam diri ?Â