Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Senior Tak Selamanya Selalu Benar, Begini Cara Menghadapinya

30 Juli 2021   07:53 Diperbarui: 30 Juli 2021   21:32 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seniror di kantor. (sumber: imtmphoto via kompas.com)

"Senioritas memang kerapkali kita temui waktu di sekolah, kampus, bahkan di tempat kerja pun, senioritas ini masih berlaku"

Dunia kerja merupakan aktivitas realistik yang harus di lakukan sesuai dengan aturan, meski terkadang kesalahan seringkali dilakukan oleh para junior, sehingga membuat geram para senior.

Apa sebenarnya senioritas dalam dunia kerja, pengertian secara umum senioritas adalah orang yang lebih lama bekerja dan lebih berpengalaman, sehingga senioritas seharusnya mendidik dan mengajari juniornya.

Senior dan junior ini tentu saja berbeda dengan bos dan bawahannya, Jika bis itu yang mengajmtur kinerja anak buah, tetapi kalo senior dalam posisi pekerjaan yang sama, cuman bedanya lebih dahulu, dan lebih berpengalaman dari juniornya.

Meski posisi yang sama, tetapi pada aspek skill dan kemampuan terkadang senior kalah jauh dengan junior, sehingga terjadi gesekan sosial yang terkadang membuat senior iri hati, dengki, dan selalu membuat masalah dengan juniornya.

Senior tidak selalu akan bersikap baik pada juniornya, tidak menutup kemungkinan mentang-mentang senior terkadang seenaknya melakukan tekanan pada juniornya, hal tersebut tentu saja akan membuat junior akan geram, melihat tingkah senior yang sudah keluar dari koridor.

Dimana pun berada tidak bisa dipungkiri, terkadang Senior selalu merasa benar, bahkan sering istilah yang muncul "pasal 1 senior selalu benar, pasal 2 jika senior salah kembalikan pada pasal 1" .

Seringkali hubungan Senior - Junior ini tidak selamanya harmonis, gesekan dan tautan dalam pekerjaan, kerapkali memunculkan benih-benih kebencian yang membuat kesenjangan sosial.

Baca Juga : Pentingnya Jalinan Komunikasi Yang baik Antara Bos dan Bawahannya

Disamping itu pula, terkadang ada sikap yang kurang elok, yakni Senior selalu benar, bagaimana sang Junior menghadapinya..? 

Merasa paling benar dan tidak mau disalahkan ketika berbuat salah, merupakan faktor pembelaan diri yang kerap terjadi.

Beberapa cara yang bisa di lakukan ketika menghadapi senior yang selalu merasa benar.

Jalin Komunikasi yang terbuka dan Fleksibel 

Pentingnya membuka kran komunikasi dengan baik di tempat kerja, begitu pun antara senior dan junior harus terjadi jalinan komunikasi yang terbuka, sehingga segala persoalan bisa segera di atasi.

Hakekatnya sama seperti manusia pada umumnya, bukan berarti Junior tidak berbuat salah, tetapi tidak menutup kemungkinan dalam dunia kerja, Junior kerapkali dijadikan kambing hitam untuk menutupi kesalahan juniornya.

Maka secara prinsip, katakan yang benar, walaupun itu pahit.

Membuka kran komunikasi yang terbuka dan transparan, tentu menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada ditempat kerja.

Komunikasi yang terbuka, dan sesuai dengan realita, itulah yang paling tepat, ketika menghadapi senior yang selalu merasa benar.

Bersikap Profesional dan Proporsional 

Tuntutan dunia kerja, ataupun dalam sebuah organisasi yang seringkali kita temui adanya senioritas yang tinggi, kerapkali menjadikan juniornya tidak berkembang.

Apapun itu, baik dalam organisasi ataupun dalam tempat kerja, sikap profesional dan proporsional haruslah di jalankan.

Ketika segala sesuatu di lakukan secara profesional dan proporsional, tentu tingkat errornya akan lebih di tekan, sehingga Junior tidak selalu menjadi bahan pesakitan.

Tuntutan untuk melakukan pekerjaan secara profesional era saat ini, merupakan sebuah keharusan, dimana dengan keterbukaan komunikasi yang baik, Junior akan selalu bertanya ketidakpahamannya, mengenai Job yang sedang di kerjakan.

Dengan sikap dan pekerjaan yang dilakukan secara profesional dan proporsional, tentu saja akan meningkatkan bangunan Trust kita dalam dunia kerja.

Tunjukkan Kesalahan yang lakukan

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, terlepas apakah itu senior ataupun junior, di tempat kerja ataupun dalam organisasi.

Siapapun yang melakukan kesalahan dengan tingkat kesalahan ringan, sedang, dan berat, tentu saja harus bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan, dan tentunya tidak perlu mencari kambing hitam.

Ketua organisasi atau pun si Bos dalam dunia kerja, akan lebih senang dan suka, ketika anak buahnya bersikap terbuka, profesional dan proporsional, serta mau menerima dan mengakui kesalahan yang telah di perbuat.

Tetapi hal tersebut tidak semua bisa dilakukan, baik oleh senior maupun junior, karena egosentrisme kerapkali menjadikan kesalahannya di limpahkan ke orang lain, dan tidak menutup kemungkinan, Juniornya menjadi sasaran kesalahan atas perbuatannya.

Bagaimana seorang Junior, seharusnya bersikap, ketika menghadapi seniornya yang selalu merasa benar..?

Tentu saja seorang Senior, tidak selalu berada di posisi yang benar, sebagai manusia biasa, tentu memiliki kekurangan, yang tidak menutup kemungkinan Kekurangannha adalah membuat suatu kesalahan.

Ketika melihat suatu kesalahan, maka Junior tentu akan menunjukkan tingkat kesalahan yang dilakukan oleh senior, karena itu akan menjadi pelajaran dan pengalaman bersama, tentunya dengan sikap profesional, proporsional dan fleksibel.

Dengan demikian penting bagi siapapun, baik yang beraktivitas dalam sebuah organisasi, dunia pekerjaan, bersikap profesional, proporsional, dan fleksibel, sesuai dengan Job yang merupakan amanah dan tanggung jawab yang sudah di berikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun