Jokowi End Game, Bendera Putih yang berkibar, komunitas Blame Game, tidak menyurutkan pemerintah untuk menerapkan kebijakan PPKM Level 4, di tengah ganasnya Covid 19
Hakekatnyaya masyarakat tidak menghendaki wabah ini terjadi, namun kehendak alam, mengharuskan kita semua hati-hati dengan sebaran virus yang mematikan ini.
Ditengah berlangsungnya Pandemi covid 19, masih ada saja kelompok-kelompok yang seakan menjadi super Hero ditengah ujian yang sedang menimpa bangsa ini.
Aksi heroik dengan pesan berantai menyerukan Jokowi, sebagai kepala Negara harus turun dari jabatannya, justru menjadikan para pihak penyerang menjadi blunder, meski pada akhirnya mereka harus menutup lembaran untuk melakukan unjuk kejantanan.
Ditengah seruan Jokowi End Game, tentu ada banyak faktor yang memicunya, faktor tersebut tidak lain, karena ada anggapan bahwa Jokowi tidak mampu mengatasi problem pandemi ini.
Pandemi ini sudah berjalan selama dua dekade, sejak tahun 202o yang lalu, masyarakat sudah diatur untuk lockdonw dengan Istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kemudian berlanjut sampai saat ini dengan istilah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel darurat.
Berlanjut hingga saat ini, dengan istilah PPKM Level 3 dan 4, yang ditengarai situasi dan kondisi Pandemi ini semakin darurat.
Perubahan demi perubahan istilah tersebut pada intinya sama, yakni lockdonw, dengan harapan segera memutus mata rantai penyebaran covid 19, namun di sisi yang lain perekonomian masyarakat di upayakan juga tumbuh.
Baca Juga :Â Jokowi End Game, Layu Sebelum MekarÂ
Kebijakan PPKM level 4 ini, memang terkesan ada kebingungan bagi masyarakat, dimana PPKM level 4 harus di tegakkan, sementara disisi yang lain bendera putih berkibar yang sebagai simbol mereka menyerah atas kondisi yang terjadi hari ini.
Situasi dan kondisi yang cukup dilematis bagi masyarakat secara umum, Covid 19 menjadi ancaman bagi kesehatan, ketika mobilitas masyarakat semakin tinggi, namun pembatasan kegiatan masyarakat menjadi mandeg, dan kecemasan akan kelaparan juga mengahantui.
Jokowi End GameÂ
Narasi yang terus di bangun oleh Komunitas Blame Game, dengan tajuk ketidak mampuan seorang Jokowi mengendalikan situasi saat ini.
Pandemi Covid 19, menjadi ancaman tidak hanya pada kesehatan semata, namun variabelnya cukup banyak.
Variabel komunitas Blame Game, yang mengharapkan Jokowi untuk turun dari jabatan, senyatanya sudah tak bertaring, dan seharusnya di sudahi, karena menghadapi pandemic ini, haruslah dengan gotong royong dengan saling menjaga dan membantu satu sama lain, sehingga kesehatanlah yang menjadi utama untuk saat ini.
Komunitas Blame game ini, kita sadari tidak akan pernah nyenyak tidur, mengingat Jokowi dan Para kabinetnya, masih cukup mampu mengendalikan situasi yang terjadi hari ini.
Jokowi end Game, sudah berlalu dan tutup buku, entah apalagi selanjutnya Narasi yang hendak di bangun untuk menjatuhkan citra pemerintah di tengah terjadinya wabah yang mematikan ini.
Bendera PutihÂ
PPKM darurat dan PPKM Level 4, jelas berdampak pada perekonomian rakyat, dan rakyat pun menjerit, meski tanpa kata dan suara yang keluar, dan bendera putih adalah simbol tanpa tulisan.
Bendera putih itu, ibarat kain kafan yang siap membungkus kematian, sebuah simbol pasrah dan menyerah atas kondisi yang terjadi hari ini.
Bertahan di tengah kekurangan, sanggupkah mereka..? Atau justru PPKM level 4, harus di tabrak untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Belum lagi banyak perusahaan yang harus merampingkan pekerjanya, dan PHK secara sistematis pun harus menjadi kebijakan, sehingga berdampak pada hilangnya pekerjaan, tempat bergantung mencari nafkah.
Di samping itu pula ada pedagang kaki lima, yang mencari nafkah dengan berjualan sambil lalu menunggu pembeli yang di batasi 20 menit untuk makan dan jajan di warung-warung kecil, tentu saja mereka menjerit karena pendapatan mereka semakin irit.
Komunitas Blame Game, mencari panggung layaknya super Hero, untuk menjatuhkan Citra Pemerintahan JokowiÂ
Ketika pemerintah saling bergandeng tangan, dan menganjurkan masyarakat untuk saling peduli terhadap kesehatan, justru komunitas Blame game, mencari kesempatan untuk membuat kegaduhan.
Umumnya Blame Game ini dilakukan oleh para oposisi, baik dilakukan oleh para pembesar partai politik, mahasiswa, maupun para simpatisan partai yang tidak puas terhadap kinerja pemerintahan.
Disinilah istilah Blame Game, yang terus membuat narasi untuk memojokkan pemerintah, atas ketidak puasan kinerjanya selama ini.
Ada banyak istilah yang sudah di Sematkan pada Jokowi sebagai kepala Negara Republik ini, mulai dari istilah The King Of Lips Service, Jokowi end Game, raja pencitraan dan lain sebagainya.
Istilah-istilah tersebut seolah-olah menggambarkan sosok Jokowi dan kabinetnya, di anggap tidak mampu menghadapi wabah, dan kecemasan masyarakat di tengah merosotnya perekonomian.
Apakah ada Jaminan, ketika Jokowi lengser hari ini, penggantinya akan menyulap situasi dan kondisi menjadi lebih baik..? Atau justru akan semakin membuat negara ini semakin kacau balau.
Oleh karena itu menjadi sebuah harapan kita bersama, bahwasanya seluruh elemen pemerintahan dan elemen masyarakat untuk saling gotong royong memutus mata rantai penyebaran covid 19, sehingga situasi terus bergerak ke new normal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H