Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berbuat Baik, Tidak Selalu Bisa Diterima dengan Baik

28 Juli 2021   07:33 Diperbarui: 28 Juli 2021   07:40 2280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sisakan 25 % ruang kosong dalam hati dan pikiran itu untuk bisa menerima segala sesuatu, baik positif maupun negatif, supaya bisa menjadi pelajaran dalam hidup dan kehidupan ini.

Jadilah Pribadi Yang Bijak Dalam Menghadapi Beragam Macam Situasi dan Kondisi

Keluasan hati dan pikiran yang kemudian ditopang oleh keseimbangan ilmu pengetahuan, tentu akan mengantarkan kita menjadi pribadi yang bijak.

Setiap persoalan yang muncul, tentu akan diperhatikan secara seksama dan komprehensif, sehingga pada akhirnya akan menemukan solusi yang tepat atas munculnya persoalan.

Dalam kehidupan ini, jelas hukum kausalitas selalu menjadi acuan yang bisa diamati dengan seksama, sehingga menjadi pribadi yang bijak dalam menghadapi situasi dan kondisi itu sangatlah penting adanya.

Oleh karena itu jangan mudah menasehati kawan ataupun saudara yang kita sendiri tidak paham kondisi psikologisnya, sehingga niat yang baik untuk menghibur ataupun menasehati bisa jadi itu adalah Boomerang dan nisa menjadi senjata bunuh diri, ketika menghibur ataupun menasehati dalam situasi, kondisi, dan waktu yang tidak tepat.

Menjadi Baik, Melakukan kebaikan, Dalam Waktu yang Tepat, dengan takaran bahasa yang pas

Hidup dan kehidupan di tengah-tengah sosial masyarakat ataupun dalam lingkungan kerja, tentu akan selalu dihadapkan pada situasi dan kondisi yang setiap saat akan selalu berubah, itulah dinamika kehidupan.

Prinsipnya tetaplah menjadi baik, dan selalu berbuat kebaikan dengan memahami situasi dan kondisi, serta mengucapkan sesuatu dengan takaran bahasa yang pas, tentu akan di terima dengan baik pula, tetapi ketika tidak memahami situasi dan kondisi, tentu saja perbuatan baik tidak selamanya bisa diterima dengan baik.

Itulah fakta kehidupan yang harus kita sadari, bahwasanya kita semua merupakan manusia yang lemah, banyak salah, dan semuanya bisa di jadikan pelajaran hidup yang berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun