Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

5 Manfaat Keberadaan Sungai DAM bagi Masyarakat Desa Pondokrejo

24 Juli 2021   07:44 Diperbarui: 24 Juli 2021   18:07 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang ibu rumah tangga yang sedang memanfaatkan air sungai untuk mencuci baju, foto: matrapendidikan.com

"Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alamnya yang melimpah, sehingga kita harus berusaha menjadi warga yang baik dengan menjaga kelestarian lingkungan alam yang kita cintai, termasuk menjaga sungai yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia"

Sungai merupakan bagian penyeimbang alam ini, keberadaannya memberi begitu banyak manfaat bagi kehidupan manusia, sehingga keberadaannya harus di jaga dan dilestarikan.

Bicara tentang konsteks sungai banyak kita temui di berbagai daerah di Indonesia yang sudah tercemari karena ulah manusia sendiri,dan tidak sedikit pula sungai di jadikan bak sampah besar yang kerapkali masyarakat seenaknya membuang sampah dan membuat lingkungan sungai tercemari, bahkan hewan-hewan di dalam sungai sudah banyak yang punah gegara sampah menggenang dimana-mana.

Disamping banyak sungai yang sudah tercemari oleh perilaku manusia, namun juga tidak sedikit sungai yang masih di rawat dsn dijaga keberadaannya, karena masih  dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat mandi dan mencuci baju.

Sedikit cerita tentang sungai yang ada di sekitar kita yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat.

Sungai kecil yang berada di desa Pondokrejo, kecamatan Tempurejo, kabupaten Jember, merupakan sungai yang aliran sunbernya dari pegunungan, tentu saja airnya sangat jernih dan setiap tahun selalu di manfaatkan untuk mandi dan mencuci baju oleh masyarakat.

Sungai DAM, itulah yang sering disebut oleh masyarakat, karena sungai tersebut memang ada bendungannya, yang sengaja di buat oleh PTPN 12, sejak zaman kolonial Belanda.

Bendungan yang di buat oleh Belanda ketika menjajah bangsa kita, sampai sekarang masih dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mandi dan mencuci baju, apalagi di musim kemarau panjang, yang setiap tahun daerah kami ini memang sering dilanda kekeringan

Sungai DAM yang mengalir dari gunung, dan melewati PTPN 12 kebun Glantangan di hulu airnya jernih dan bersih, sementara di hilir airnya kotor karena tercemari limbah getah karet yang memang sengaja sebagai tempat pembuangan limbah karet oleh pabrik pengolahan karet, sehingga di hilir tidak bisa di manfaatkan untuk mandi dan mencuci, namun dihilir lebih banyak di manfaatkan untuk mengairi sawah, karena masyarakat desa pondokrejo mata pencahariannya menjadi buruh lepas di perkebunan dan pertanian.

Oleh karena itu setidaknya ada lima manfaat keberadaan sungai yang ada di lingkungan masyarakat desa pondokrejo

Sungai sebagai penyeimbang alam semesta 

Keberadaan sungai merupakan berkah bagi kehidupan manusia, karena sungai adalah bagian dari penyeimbang alam semesta.

Sumber yang keluar dari pegunungan, akan turun ke hilir dan memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat, terutama bagi masyarakat tani yang sampai saat ini masih menjadi salah satu alternatif untuk dimanfaatkan.

Keberadaan sungai haruslah kita sadari keberadaannya, dengan dijaga dan dibersihkan dari kotoran dan pembuangan sampah yang sembarangan.

Perilaku mengotori sungai, secara tidak langsung bukan saja berdampak kepada manusianya, namun juga sangat berdampak pada hewan yang ada di dalam sungai.

Disamping itu pula, ketika sungai dijadikan bak sampah, maka akan membuat aliran sungai tidak lancar, menjadi kotor, bahkan akan meluap ketika musim penghujan dan bisa berdampak kebanjiran.

Oleh karena itu penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran menjaga dan melestarikan sungai demi keseimbangan alama semesta.

Seorang ibu rumah tangga yang sedang memanfaatkan air sungai untuk mencuci baju, foto: matrapendidikan.com
Seorang ibu rumah tangga yang sedang memanfaatkan air sungai untuk mencuci baju, foto: matrapendidikan.com

Tempat mandi dan mencuci baju 

Bagi masyarakat yang hidupnya di desa, sungai sudah menjadi salah satu alternatif untuk mandi dan mencuci baju, walaupun tidak bisa kita pungkiri, konsteknya saat ini, hampir setiap rumah dimasyarakat sudah memiliki mesin cuci sendiri.

Meski begitu, khusunya bagi masyarakat desa pondokrejo, kecamatan Tempurejo-Jember, ketika musim kemarau seperti sekarang ini, banyak masyarakat bergantian mandi dan mencuci baju di sungai, karena daerah kami, merupakan daerah yang rawan dilanda kekeringan.

Masyarakat desa pondokrejo, ketika hendak mandi dan mencuci baju, memanfaatkan sungai DAM yang berada di hulu, karena airnya sangat jernih dan indah.

Sungai DAM yang berada di hulu, tentu saja tidak tercemari oleh limbah pabrik karet, sehingga dibuat sarana untuk mandi dan mencuci baju oleh masyarakat setiap tahun di musim kemarau.

Wahana bermain dan memancing

Di Sungai DAM, tidak hanya orang tua saja yang memanfaatkannya, anak-anak sejak dulu sampai sekarang masih dijadikan bermain dan mandi dengan bersalto ria.

Airnya yang tidak begitu dalam di musim kemarau, tetapi karena ada bendungannya, membuat anak-anak betah bermain sambil mandi dengan sepuasnya.

Sungai DAM disamping sebagai wahana bermain anak-anak, juga kerapkali dibuat untuk mencari ikan, salah satunya dengan cara memancing ikan water dan lele.

Mencari ikan baik dengan memancing ataupun menjaring ikan, salah satu kegiatan masyarakat untuk mencari pendapatan, apalagi di musim kamarau seperti sekarang dimana debet air yang menyusut akan lebih memudahkan untuk mendapatkan ikan.

Dibuat untuk mengaliri sawah

Sungai DAM baik hulu maupun hilir sama-sama bisa dimanfaatkan untuk mengaliri sawah atau Tegal.

Bagi masyarakat yang menyewa PTPN 12, juga sering memanfaatkan sungai untuk mengaliri tanaman, karena sungai yang dihulu berada di di dalam perkebunana PTPN 12, sementara sungai DAM yang di hilir ada di tengah-tengah masyarakat kampung.

Hulu dan hilir sungai DAM sama-sama dimanfaatkan untuk mengaliri sawah atau tegalan untuk bercocok tanam polowijo, karena dimusim kemarau, sangat jarang sekali untuk menanam padi.

Penampung air dimusim penghujan

Keberadaan sungai DAM yang agak luas, juga menjadi sarana menampung air hujan, karena sungainya bisa dikatakan cukup luas, sehingga pada musim penghujan, Sungai DAM masih cukup untuk menampung air, sehingga tidak sampai meluap dan kebanjiran.

Oleh karena itu harus kita sadari di era modernisasi ini, bahwa sungai merupakan salah satu kekayaan alam yang harus dijaga kelestariannya.

Karena sungai itu sendiri memiliki banyak manfaat bagi hidup dan kehidupan manusia, disamping sungai sebagai salah satu penyeimbang alam semesta.

Dengan demikian janganlah sungai di jadikan tempat untuk membuang sampah sembarangan, karena itu akan menjadi racun bagi yang memanfaatkan air sungai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun