Momen hari raya Idul Adha ini merupakan jejak langkah yang di dasari dari perjuangan Nabi Ibrahim untuk selalu msndekatkan diri pada sang pencipta.
Apa hikmah yang dapat di pelajari dalam momen hari raya Idul Adha di masa pandemi ini, bahwa sesungguhnya ada dua dimensi yang harus kita sadari sebagi makhluk individu pada satu sisi, dan sebagai makhluk sosial di sisi yang lain.
Hari Raya Idul Adha sebagai momen membangun dan membentuk kesalehan diriÂ
Berkaca pada kisah nabi Ibrahim as, bahwasanya beliau dalam proses pencarian jati diri, beliau di dera kebingunan dan pergolakan diri mencari Tuhan yang sejati.
Nabi Ibrahim di siang hari, matahari di anggapnya Tuhan yang mampu menerangi seluruh alam, dan dimalam hari bulan dianggap tuhan karena sinarnya yang elok dan rupawan, sehingga dari perjalanan kisah Nabi Ibrahim, yang pada akhirnya menemukan Agama Tauhid yakni mengesankan Allah SWT, meski Nabi Ibrahim harus melawan para penyembah berhala waktu itu.
Kesalehan dan ketaatan Nabi Ibrahim meruapakan pelajaran yang bisa kita ikuti, meski sudah banyak pengorbanan yang beliau lakukan, hingga mencapai pada titik kesalehan diri.
Momen hari raya Idul Adha sebagai media membentuk kesalehan sosialÂ
Sejatinya hidup ini tidak bisa kemudian berdiri sendiri, karena kita semua adalah makhluk sosial, yakni makhluk yang membutuhkan dan berkepentingan terhadap orang lain.
Hari raya idul adha merupakan momen membentuk dan membangun kesalehan sosial di dalam diri.
Kesalehan sosial yakni diperingati dengan melakukan qurban bagi yang sudah mampu, untuk saling berbagi dengan orang lain.
Saling berbagi dengan orang lain merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kita, karena membahagiakan orang lain, pasti akan di balas dengan kebahagiaan pula oleh Tuhan yang maha kuasa.