"Sebagai salah satu petani kecil, yang hidup di pedesaan, dan berada di lereng gunung pula, sebagai masyarakat yang hidup dari bercocok tanam, karena di desa kami merupakan masyarakat petani".
Sebagai negara agraris yang hidup dari hasil pertanian, saat ini banyak lahan yang sudah terjadi penyempitan dengan banyaknya bangunan yang tinggi menjulang, dan sudah beralih fungsi.
Pertanian sebagai sumber utama penghasil beragam macam tanaman yang sangat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia, tentunya akan menjadi ekosistem yang merupakan penyeimbang dari sebuah perubahan dan pergeseran pola kehidupan masyarakat.
Jika tanaman memiliki manfaat bagi kehidupan manusia, lalu bagaimana dengan manusia yang di Amanahi untuk menjadi pemimpin dan pengelola dunia ini..?
Dua model yang kerapkali tidak berimbang, dimana manusia kerapkali kurang memiliki kemampuan untuk mengelola dunia ini dengan sebaik mungkin, bahkan ada kecendeeungan untuk merusaknya.
Disinilah pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia untuk mengelola hasil bumi, demi kebermanfaatan bagi kehidupan.
1. Memahami problem dari hulu sampai hilirÂ
Bicara perkembangan dan perubahan pada hasil pertanian, maka yang perlu dicari adalah akar persolan yang kerapkali menjadi penghambat terhadap suatu perubahan akan sebuah hasil.
Apa sebenarnya masalah yang terjadi dalam pertanian kita?
Banyak hal yang menjadi problem para petani, mulai dari penyediaan benih yang berkualitas, semakin tingginya biaya pertanian, sampai pada tingginya harga pupuk yang cukup mahal, sehingga membuat para petani kewalahan, dan seringkali tidak berimbang dengan hasil produksi pertanian itu sendiri.
Hal tersebut menyebabkan banyak para petani merugi setiap kali menuai hasil pertaniannya, sehingga cukup banyak dari para pemuda yang mulai enggan untuk menjadi petani, karena hasil yang tidak jelas, sementara biaya semakin meroket.
2. Memahami hukum kausalitasÂ
Bahwasanya dalam hidup dan kehidupan ini tidak lepas dari hukum sebab dan akibat, dan hal ini berlaku pada semua hal yang ada di muka bumi ini.
Di dunia ini semuanya sudah di atur sama yang maha kuasa dengan saling berpasangan, jika ada positif maka akan muncul negatif, jika ada laki-laki, disitu pula ada para puan, jika ada kebaikan, disitu ada keburukan, jika ada sebuah kesulitan, pastinya akan ada jalan kemudahan, begitu pula jika disitu ada tanaman yang memang kita tanam, tentunya akan menghasilkan buah yang kita harapkan, meski terkadang tidak sesuai harapan.
Ada hukum sebab yang merupakan sebuah awal dan tersambung dengan akibat, dimana hal ini berlaku pada apa saja yang ada di dalam hidup kita.
Benih yang berkualitas yang hendak di tanam, akan sangat menentukan terhadap hasil yang akan kita tuai di kemudian hari, maka carilah benih yang berkualitas.
3. Negeri Kita Tanah Yang SuburÂ
Negeri kita adalah tanah yang subur, jadi tidak heran banyak negara asing yang terus mengintip untuk menjajah bangsa kita.
Sejarah telah membuktikan bahwasanya Belanda dan Jepang sudah pernah melakukannya untuk merampas kebahagian bangsa kita.
Mereka berdua hendak menjarah Kekuasaan, Emas, bahkan keyakinan yang ada dalam diri kita.
Dengan cara berkuasa, mereka hendak merampas tanah subur kita, sebagai sumber kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Inilah fakta sejarah, bahwasanya negeri kita merupakan tanah subur yang selalu di intip untuk diperebutkan dengan beragam macam cara.
Kondisi awal dengan proses penjajahan dan penjarahan secara terang-terangan, sangat berbeda jauh dengan hari ini, meski secara tidak langsung, Kita pun masih terjajah secara ekonomi di negeri kita sendiri.
Banyak hal yang kemudian di sayangkan, akibat dari cepatnya deretan bangunan yang tinggi menjulang, dan menjadikan lahan pertanian yang menyempit, sehingga lahan yang subur telah berubah menjadi gedung pencakar langit.
Dahulu kala gedung pencakar langit masih sangat sedikit, dan masyarakat menjadi pencakar bumi untuk bercocok tanam, dan banyak menghasilkan buah yang mereka tanam, sehingga hidup dan kehidupan terus berlanjut dengan indahnya.
4. Petani dan TekhnologiÂ
Perkembangan dan perubahan yang cukup pesat, telah sampai pada metode pertanian yang juga berkembang sampai saat ini.
Tekhlogi pertanian sudah cukup membantu meringankan para petani untuk mengolah lahan sedemikian rupa.
Berkat pesatnya ilmu pengetahuan dan perkembangan tekhnologi, menjadi suatu keharusan bagi para petani untuk meningkatkan hasil produksi pertanian sebanyak-banyaknya, sehingga swasembada pangan terpenuhi bagi kita semua.
Dengan demikian adanya tekhnologi sebagai alat untuk mengelola lahan dengan baik, maka perlu di persiapkan benih berkualitas, melakukan perawatan dengan baik, InsyaAllah akan mendapatkan hasil yang bagus pula, meski faktor keberuntungan cukup dominan mempengaruhi.
Faktor cuaca dan keberuntungan juga melingkupi di dalamnya, sehingga usaha dan doa harus selalu bersinergi untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang kita harapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H