Dan apabila kita berkumpul dengan para pemabuk, para penghisap obat-obat terlarang, dan juga pergaulan negatif lainnya, tentu saja seseorang itu akan juga mendapatkan penilaian negatif, meski ia tidak pernah melakukannya.
Pentingnya sebuah pergaulan, cukup dominan pula dalam membentuk pola berpikir menuju proses dewasa, dan tentunya proses pergaulan menjadi suatu penilaian tersendiri bagi seseorang.
3. Faktor PendidikanÂ
Selain faktor keluarga dan pergaulan, pendidikan tidak kalah penting dari keduanya.
Pendidikan dengan berbagai sistem yang di jalankan dalam setiap lembaga, meruapakan wahana belajar untuk menggali potensi yang ada dalam diri. Sejauh apa peran pendidikan dalam membentuk pola berpikir menuju kedewasaan?
Kembali penulis disini, bahwa faktor pendidikan tidak kalah pentingnya dari dua faktor di atas.
Dengan proses pendidikan, seseorang akan di latih dan di gali potensinya dalam rangka mempersiapkan seseorang dalam menghadapi kerasnya kehidupan.
Tidak bisa kita pungkiri ada banyak pendapat, bahwa pendidikan hanya mengajarkan hal-hal yang bersifat teoritis bukan mengajarkan suatu hal yang realistis.
Tetapi jangan kemudian kita menjustice hal demikian terhadap adanya sebuah pendidikan. Pendidikan juga merupakan faktor utama dalam pertumbuhan dan perkembangan seseorang, karena dengan pendidikanlah perubahan akan pola berpikir itu bisa terjadi.
Perubahan terhadap mindset berpikir merupakan modal yang sangat besar bagi seseorang dalam menghadapi berbagai macam persoalan hidup, sehingga the power of mind merupakan salah satu kunci bagi proses kedewasaan seseorang.
Oleh sebab itu menjadi dewasa, bukanlah suatu pilihan, tetapi menjadi dewasa merupakan keharusan yang harus di jalani dengan penuh rasa syukur.