"Transportasi umum, Mall dan pasar tradisional merupakan ladang basah yang dihuni beragam manusia, termasuk COPET salah satunya"
Aksi kejahatan ini bisa terjadi dimana saja, yakni di tempat-tempat keramaian pun hal tersebut bisa terjadi, baik dalam transportasi umum, seperti di dalam bus, kereta api, di mall, maupun di pasar-pasar tradisional, hal tersebut bisa terjadi, maka waspadalah, dan berhati-hatilah, karena kejahatan itu bisa terjadi sebab ada kesempatan dan kelengahan para korban.
Tahun 2012 silam, saya dan kawan pulang dari Surabaya menuju kota Jember, waktu di dalam bus sudah menunjukkan jam 10 malam, para pencopet itu menggunakan waktu yang sangat lengah untuk mengambil barang-barang berharga di dalam tas miliki kawan saya, yakni dompet dan HandPhone raib hanya dengan sabetan silet kecil telah merobek tas kawan saya tersebut.
Sesampainya di kota Jember, baru saya dan kawan saya sadar telah kecopetan karena melihat tas ranselnya yang habis tergores dengan sabetan silet, yang di sadari setelah turun dari bus, dompet dan HandPhone amblas di culik sang pencopet.
Pengalaman teman saya yang kecopetan saat bareng pulang dari kota Surabaya ke Jember menjadi pelajaran penting, bahwa Pencopet tidak pernah memandang siapapun korbannya, terpenting saat korban lengah, disitulah mereka beraksi.
Soal copet ini memang cukup menarik di ulas, karena memang banyak fakta yang terjadi di lapangan, bahwa sang pencopet tidak mengenal waktu untuk melancarkan aksinya. Sang pencopet hanya mengandalkan kelengahan korban untuk memuluskan niatnya.
Target sang pencopet tidak selalu dompet yang menjadi incarannya. Bagi mereka terpenting korban membawa barang-barang berharga yang mudah di tukar dengan uang, tapi perlu menjadi catatan, bahwa dompet, emas atau perhiasan, handphone, dan barang-barang yang di anggap berharga lainnya, tentu tidak lepas dari pengamatan sang pencopet, karena mereka juga sangat pintar menganalisa korban yang hendak menjadi target, ketika korban tersebut sudah di anggap lengah.
Bagi para pembaca sekalian perlu Anda pahami bahwa Pencopet beraksi, ketika anda lengah dengan barang anda, sang pencopet akan menggunakan triksnya untuk mengelabui anda, tentu saja copet profesional sudah lulus tes dan simulasi dari para gurunya Sesa copet, sehingga copet senior akan mendidik copet junior dengan simulasi yang hampir setiap hari di peragakannya.
Bagi anda sekalian yang sudah terbiasa melakukan perjalanan dengan transportasi umum, atau sering berjalan-jalan di keramaian, maka kiranya melihat beberapa tips untuk menjaga diri dari sang pencopet.
1. Klasifikasikan barang bawaan untuk di taruh di tempat yang paling amanÂ
Secara jelas transportasi umum merupakan ladang membajak para penumpang dengan aksinya yang cukup profesional, kenapa di sebut dengan profesional..? karena aksinya seringkali membuat korban dari sang pencopet tidak menyadari secara langsung  bahwa mereka sedang kocopetan, setelah sang pencopet mengabiskan satu bungkus rokok plus satu gelas kopi di warung.
Ketika hendak melakukan perjalanan jauh dengan jasa angkutan umum seperti Kereta Api, Bus dan angkutan umum lainnya, maka penumpang harus benar-benar mengingat bawaannya apa saja, dan tentunya di taruh di tempat paling aman,kalo bus biasanya di bagasi, dan kereta api biasanya di atas tempat duduk kita.
Setelag mengklasifikasi bawaan baik yang ada di dalam tas baju, maupun tas kecil yang biasanya di jadikan tempat handphone bersama dompet, disini memang jangan sampai jauh dari diri kita, sehingga ketika ada seseorang yang hendak mengambil kesempatan dalam kesempitan, kita mudah merasakan bahwa ada yang berniat jahat pada diri kita.
Dompet yang terkadang hanya berisi kartu ATM dan kartu2 lainnya, merupakan tempat yang paling berharga, meski dompet tidak berisi uang, namun berisi kartu-kartu penting mengenai identitas kita, maka jangan sampai terkena pencopet, karena ketika dompet sudah di tangan pencopet 99 % tidak akan di kembalikan ke pemiliknya, tentunya dompet itu akan langsung di buang atau di bakar oleh sang pencopet karena kesal tidak ada uang di dalamnya.
Maka untuk mengantisipasi supaya tidak kecopetan, dompet yang berisi kartu-kartu berharga itu, letakkan di saku depan di dalam jaket, atau di letakkan di saku depan celana, sehingga orang yang berniat sangat jahat sekalipun tidak memiliki ruang kelengahan dan kesempatan untuk mengambil barang kita.
Sementara bagi kaum hawa yang biasanya meletakkan dompet beserta isinya di dalam tas kecil, upayakan tasnya di letakkan di dada, supaya para pencopet yang tidak budiman tersebut mikir 100 kali untuk menyentuh tas yang hendak di rampas secara halus tersebut.
Dalam sutuasi apapun, berada di manapun, tentunya selalu ada plan B yang harus di persiapkan, sebab ketika kita apes atau terkena copet masih ada yang simpanan yang diletakkan di tempat paling tersembunyi, sehingga antisipasi sangat menolong kita saat sedang kepepet situasinya.
2. Memahami gerakan orang di keramaian, terutama yang bergelagat mencurigakan.
Dimanapun kita berada, terutama ditempat-tempat keramaian, seperti mall, pasar dan didalam transportasi umum, tentu kita harus jeli melihat perilaku orang.
Meski tidak semua orang harus kita amati, karena hanya akan membuang-buang waktu saja, namun pikiran kita terbang ketika melihat perilaku orang yang mencurigakan, di samping menjaga diri kita sendiri, setidaknya bisa menolong orang lain terhindar dari aksi yang sangat tidak terpuji itu.
3. Berusaha untuk tidak lengah di manapun berada.
Kembali pada pembahasan di awal, bahwa para pencopet yang tidak budiman itu akan melancarkan aksinya ketika ada kesempatan dan kelengahan para korban, itu sudah menjadi rahasia umum.
Kita semua tentu memiliki kewaspadaan yang berbeda satu sama lain. Tingkat kewaspadaan seseorang, tentu selalu bergandengan dengan situasi dan kondisi dalam diri, sehingga ketika orang yang memiliki tingkat masalah yang sangat runyam, tentu saja berdampak pada tingkat kewaspadaan yang mudah lengah, sehingga hal tersebut secara psikologis akan di baca oleh para pencopet. Meski para pencopet itu tidak tamat sekolah dasar, namun mereka belajar dari para senior copet, dan pengalaman yang sudah di lakukan berulang kali, sehingga mereka pun sudah terbiasa membaca para calon korban yang hendak di eksekusi.
Dengan demikian jangan pernah lengah dengan aksi kejahatan yang hendak dilakukan oleh para orang jahat untuk menjarah secara halus barang-barang kita yang berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H