Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Membentuk Character Building pada Anak, serta Meningkatkan Prestasinya

12 Juni 2021   21:22 Diperbarui: 12 Juni 2021   21:37 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Orang tua mana yang tidak ingin anaknya tumbuh sehat, bergizi, dan berprestasi, tentu semuanya sangat ingin apabila pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan emosinya tumbuh dan berkembang dengan sempurna"

Pendidikan merupakan sarana bagi anak didik untuk mengembangkan cognitif, afektif, dan psikomotoriknya, sehingga dari proses pendidikan dan pembelajaran itu anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Hakekat dari pendidikan itu sendiri kita sadari tidak akan pernah lepas dari peran orang tua atau wali murid, pengelola atau pendidik itu sendiri, serta kebijakan pemerintah yang harus selaras dan berimbang untuk menciptakan pendidikan berkualitas.

Secara mendasar ada 3 komponen yang perlu di kembangkan oleh para pendidik untuk membentuk karakter building, serta meningkatkan prestasinya. Aspek cognitif yang merupakan kecerdasan peserta didik yang perlu di gali potensinya, karena setiap anak tentunya memiliki kecerdasan dan kemampuan berbeda antara yang satu dengan yang lain, maka sesungguhnya tidak ada ceritanya anak itu bodoh, selama para pendidik mengerti dan memahami masing-masing kemampuan anak itu sendiri.

Kemudian pada aspek afektif, perlu menjadi catatan bahwa setiap anak secara umum memiliki dunia bermain, maka pendidik juga harus aktif dan kreatif menyikapi setiap tingkah laku mereka, walaupun terkadang tingkahnya sangat konyol dan menggemaskan, maka pada aspek afektif inilah yang sangat perlu juga untuk ditekankan oleh pendidik untuk merubah sikap, membentuk emosinya, serta memahami akan perbedaan baik dan buruk.

Sementara pada aspek psikomotorik setiap pendidik harus memahami bahwa kemampuan akan keterampilan setiap anak berbeda satu sama lain, sehingga pendidik yang kreatif akan sangat mudah mengembangkan skil anak sesuai dengan minat, Bakat serta prestasinya.

Dari 3 aspek yang menjadi ulasan diatas, merupakan satu kesatuan dalam diri anak untuk terus di kembangkan melalui proses pendidikan dan pembelajaran dalam rangka membentuk karakter building, serta meningkatkan prestasinya, walaupun tidak bisa kita pungkiri bahwa hal tersebut harus di dorong oleh beberapa faktor di bawah ini.

1. Belajar Sambil Bermain 

Dunia anak tidak pernah lepas dari dunia bermain, namun bermain dengan memasukkan unsure edukasi dan melatih rasa tanggung jawab.

Bermain sambil belajar merupakan konsep yang efektif dalam membentuk karakter kuat anak, sehingga permainan edukatif yang diciptakan oleh para pendidik yang kreatif akan menjadi tips jitu dalam proses pembelajaran.

2. Mendidik Mereka Dengan Cinta dan Kasih Sayang 

Peran orang tua, pendidik sangatlah penting mendorong anak didik menjadi insan berkualitas dengan keteguhan karakter dan emosi yang stabil.

Cinta dan kasih sayang dari orang tua maupun para pendidik, akan menjadi magnet bagi anak dalam proses pembentukan karakter yang kuat, serta melatih kemandirian mereka dalam rangka mempersiapkan generasi berkualitas.

Maka sebagai orang tua yang bijak, jangan pernah beranggapan rendah pada anak, terutama anak perempuan harus memiliki pendidikan yang tinggi, karena ditangan mereka generasi selanjutnya akan terdidik lebih baik lagi.

3. Memberi Hadiah Atas Pencapaian Anak 

Hadiah akan meningkatnya pengetahuan anak sangatlah penting adanya, karena akan mendorong anak untuk lebih giat lagi dalam proses belajar.

Hadiah itu tidak lantas di akumulasikan dalam satu kesatuan pembelajaran, cukup ada perubahan sikap, dan meningkatnya pengetahuan, sudah layak mendapatkan hadiah, sebagai sebuah penghargaan, hal tersebut adalah bagian dari membentuk karakter building anak.

4. Memberi Kebebasan Akan Minat dan Bakatnya 

Tidak ada ceritanya anak itu bodoh, bisa saja pendidiknya yang kurang kreatif dalam proses belajar mengajar.

Perlu disadari bersama bahwasanya anak, memiliki karakter, dan kemampuan yang berbeda satu sama lain, sehingga perlu ada pola yang baik dan efektif dalam rangka meningkatkan prestasi anak itu sendiri.

5. Memberi Pemahaman Bahwa Potensi setiap anak berbeda satu sama lain

Memberikan pemahaman pada anak tidak kalah pentingnya, berkaitan dengan potensi, minat dan bakat mereka.

Bahwa masing-masing anak disamping memiliki perbedaan karakter, juga memiliki perbedaan bakat dan minat yang harus dicermati oleh setiap pendidik.

Pemahaman akan potensi yang dimiliki oleh setiap anak, akan memberikan sedikit ruang bagi mereka untuk mengenal dirinya sendiri.

6. Memberi tantangan untuk di selesaikan

Tantangan merupakan proses pembelajaran untuk membentuk karakter yang kuat pada anak, di samping itu pula dengan memberi tantangan akan menjadi semangat tersendiri dalam diri anak untuk menumbuhkan daya kreatifitas dalam berpikir.

Memberikan tantangan pada anak dengan konsep mengawal, mengawasi, mengontrol dan membimbing (4M), untuk tercapainya suatu proses pembelajaran dan pembekalan bagi anak lebih maksimal lagi.

7. Memfasilitasi anak ruang belajar, dan bermain yang menyenangkan 

Fasilitas berupa sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar amatlah penting bagi tercapainya tujuan yang di harapkan, tentunya disini merupakan peran tiga elemen yang telah di singgung sedari awal, yakni wali murid, guru atau pengelola, dan pemerintah.

Ruang belajar yang aman, nyaman dan menyejukkan, tentu akan membuat suasana belajar akan lebih hidup lagi, dan tentunya anak didik akan merasa lebih betah lagi dalam ruang belajar maupun dalam lingkungan sekolah.

8. Pendidik jangan pernah mengatakan "anak itu bodoh"

Ketika ucapan adalah doa, maka jangan pernah menyematkan ucapan itu pada siapapun, apalagi pada anak didik, bahwasanya mereka tercipta dan terlahir atas kehendak yang maha kuasa, dengan segala potensi yang di amanahkan dalam diri mereka.

Manusia dalam konstek ini anak didik, tentu memiliki kelebihan dan kekurangan yang tidak terbantahkan, maka hakekatnya tidak ada anak yang bodoh, selama mereka berproses dan terus belajar untuk meningkatkan prestasinya dan menguatkan karakternya.

Anak akan bermetamorfosa sesuai dengan arahan dan bimbingan orang tua dan para pendidik di mana ia tumbuh dan berkembang menjadi diri mereka sendiri dengan segala potensinya.

9. Evaluasi dan kordinasi dengan wali murid seputar perkembangan anak didik mereka 

Pendidik dan orang tua tentunya saling bertanya untuk mengevaluasi perkembangan anak didik baik ketika dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan keluarga, sehingga para pendidik akan lebih memahami peserta didiknya yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kapasitas yang di miliki oleh anak didik itu sendiri.

Dengan demikian 9 konsep di atas bisa menjadi referensi bagi kita semua baik bagi wali murid, maupun bagi para pendidik untuk senantiasa berupaya membentuk karakter yang kuat, serta meningkatkan prestasinya dalam proses belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun