Bahwa masing-masing anak disamping memiliki perbedaan karakter, juga memiliki perbedaan bakat dan minat yang harus dicermati oleh setiap pendidik.
Pemahaman akan potensi yang dimiliki oleh setiap anak, akan memberikan sedikit ruang bagi mereka untuk mengenal dirinya sendiri.
6. Memberi tantangan untuk di selesaikan
Tantangan merupakan proses pembelajaran untuk membentuk karakter yang kuat pada anak, di samping itu pula dengan memberi tantangan akan menjadi semangat tersendiri dalam diri anak untuk menumbuhkan daya kreatifitas dalam berpikir.
Memberikan tantangan pada anak dengan konsep mengawal, mengawasi, mengontrol dan membimbing (4M), untuk tercapainya suatu proses pembelajaran dan pembekalan bagi anak lebih maksimal lagi.
7. Memfasilitasi anak ruang belajar, dan bermain yang menyenangkanÂ
Fasilitas berupa sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar amatlah penting bagi tercapainya tujuan yang di harapkan, tentunya disini merupakan peran tiga elemen yang telah di singgung sedari awal, yakni wali murid, guru atau pengelola, dan pemerintah.
Ruang belajar yang aman, nyaman dan menyejukkan, tentu akan membuat suasana belajar akan lebih hidup lagi, dan tentunya anak didik akan merasa lebih betah lagi dalam ruang belajar maupun dalam lingkungan sekolah.
8. Pendidik jangan pernah mengatakan "anak itu bodoh"
Ketika ucapan adalah doa, maka jangan pernah menyematkan ucapan itu pada siapapun, apalagi pada anak didik, bahwasanya mereka tercipta dan terlahir atas kehendak yang maha kuasa, dengan segala potensi yang di amanahkan dalam diri mereka.
Manusia dalam konstek ini anak didik, tentu memiliki kelebihan dan kekurangan yang tidak terbantahkan, maka hakekatnya tidak ada anak yang bodoh, selama mereka berproses dan terus belajar untuk meningkatkan prestasinya dan menguatkan karakternya.