"Orang tua mana yang tidak ingin anaknya tumbuh sehat, bergizi, dan berprestasi, tentu semuanya sangat ingin apabila pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan emosinya tumbuh dan berkembang dengan sempurna"
Pendidikan merupakan sarana bagi anak didik untuk mengembangkan cognitif, afektif, dan psikomotoriknya, sehingga dari proses pendidikan dan pembelajaran itu anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Hakekat dari pendidikan itu sendiri kita sadari tidak akan pernah lepas dari peran orang tua atau wali murid, pengelola atau pendidik itu sendiri, serta kebijakan pemerintah yang harus selaras dan berimbang untuk menciptakan pendidikan berkualitas.
Secara mendasar ada 3 komponen yang perlu di kembangkan oleh para pendidik untuk membentuk karakter building, serta meningkatkan prestasinya. Aspek cognitif yang merupakan kecerdasan peserta didik yang perlu di gali potensinya, karena setiap anak tentunya memiliki kecerdasan dan kemampuan berbeda antara yang satu dengan yang lain, maka sesungguhnya tidak ada ceritanya anak itu bodoh, selama para pendidik mengerti dan memahami masing-masing kemampuan anak itu sendiri.
Kemudian pada aspek afektif, perlu menjadi catatan bahwa setiap anak secara umum memiliki dunia bermain, maka pendidik juga harus aktif dan kreatif menyikapi setiap tingkah laku mereka, walaupun terkadang tingkahnya sangat konyol dan menggemaskan, maka pada aspek afektif inilah yang sangat perlu juga untuk ditekankan oleh pendidik untuk merubah sikap, membentuk emosinya, serta memahami akan perbedaan baik dan buruk.
Sementara pada aspek psikomotorik setiap pendidik harus memahami bahwa kemampuan akan keterampilan setiap anak berbeda satu sama lain, sehingga pendidik yang kreatif akan sangat mudah mengembangkan skil anak sesuai dengan minat, Bakat serta prestasinya.
Dari 3 aspek yang menjadi ulasan diatas, merupakan satu kesatuan dalam diri anak untuk terus di kembangkan melalui proses pendidikan dan pembelajaran dalam rangka membentuk karakter building, serta meningkatkan prestasinya, walaupun tidak bisa kita pungkiri bahwa hal tersebut harus di dorong oleh beberapa faktor di bawah ini.
1. Belajar Sambil BermainÂ
Dunia anak tidak pernah lepas dari dunia bermain, namun bermain dengan memasukkan unsure edukasi dan melatih rasa tanggung jawab.
Bermain sambil belajar merupakan konsep yang efektif dalam membentuk karakter kuat anak, sehingga permainan edukatif yang diciptakan oleh para pendidik yang kreatif akan menjadi tips jitu dalam proses pembelajaran.
2. Mendidik Mereka Dengan Cinta dan Kasih SayangÂ