"Ibu adalah guru pertama bagi putra-putri kita dalam kehidupan berumah tangga".
Dalam rumah tangga memang ada hak dan kewajiban yang harus di penuhi bagi pasangan suami istri. Jika suami adalah kepala rumah tangga yang bertanggung jawab menafkahi, mendidik istri, dan juga membesarkan anak memanglah tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Ada banyak tantangan, kesulitan, yang membutuhkan kerja keras dengan penuh kesabaran, karena problem dalam rumah tangga terkadang mencuat dari hal sepele yang kemudian semakin membesar dan berakibat pada hancurnya hubungan dalam rumah tangga.
Secara umum istri memang selalu selalu menjadi objek dalam melakukan pekerjaan rumah, mulai dari bangun pagi, sampai hendak tidur dimalam hari, belum lagi mengurus anak yang terkadang rewel dan banyak tingkahnya, Sampek terkadang kita kewalahan dengan apa yang di inginkan si anak.
Meski ada yang mengatakan pekerjaan perempuan, hanya di sumur, di kasur dan di dapur, namun faktanya tidaklah selalu demikian, ada banyak perempuan (istri) yang juga ikut mencari nafkah dalam menopang perekonomian keluarga, itu fakta yang tidak bisa di pungkiri.
Bagaimana seorang laki-laki menghargai perempuan dan pekerjaannya..?
Laki-laki meski sebagai seorang kepala rumah tangga, tidak bisa kemudian bertindak semaunya tanpa melihat kondisi seorang perempuan, bahkan laki-laki harus menghargai dengan sepenuh hati, meski masakan sang istri enggan masuk kedalam perut.
Beberapa tips yang perlu anda ketahui, dalam menjaga stabilitas hubungan dalam rumah tangga.
Pertama saling memahami dan saling mengerti pada posisi masing-masing, maksudnya disini terkait dengan tanggung jawab dan pekerjaan masing-masing.
Kedua seorang suami harus peka, terjdap kondisi perempuan dengan pekerjaan yang cenderung menumpuk, maka seorang suami harus rela membantu pekerjaan istri, dalam memberekan pekerjaan rumah.
Ketiga, mengajari disiplin baik pada istri maupun anak, karena itu yang akan di jiplak oleh anak, yakni perilaku kedua orang tuanya.
Keempat menghargai pekerjaan seorang istri, apapun bentuknya selama hal tersebut adalah perilaku yang bernilai positif, karena akan menjadi contoh bagi anaknya.
Kelima pentingnya kerja sama yang baik di dalam rumah tangga, sehingga beragam macam keluhan bisa di antisipasi, jika pun harus mengeluh, setidaknya sudah di sediakan obat anti ngeluh.
Keenam melibatkan anak dalam membersihkan rumah, sebagai pendidikan awal dalam rumah tangga, supaya anak terbiasa disiplin dan mencintai kebersihan.
Ketujuh ajari anak secara langsung dengan contoh yang baik, mulai dari menyapu, mencuci piring, memasak, dan lain sebagainya.
Dari ulasan diatas tentu kita bisa menarik benang merahnya. Ibu merupakan guru segalanya akan arti sebuah kehidupan, dimana tanggung jawab dalam rumah, serta mengurus anak-anaknya bukanlah hal yang mudah untuk di lakukan, hal tersebut memang butuh kesabaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H